Kolom
Nomor Urut Unik, Pilpres 2019 Asyik?
Published
2 years agoon
Cawapres sandiaga Uno sium tangan Cawapres Ma’ruf Amin pada acara pengambilan nomor urut di Kantor KPU RI. (FOTO: Istimewa)
(Meneropong Pilpres Bag. 6)
Oleh: Hanif Kristianto (Analis Politik dan Media)
NUSANTARANEWS.CO – Penetapan nomor urut pilpres 2019 sudah diketahui. Jokowi-Ma’ruf Amin bernomor urut 1. Prabowo-Sandiaga (PADI) Uno bernonomor 2. Nomor urut tadi menjadi unik. Terlebih bagi masing-masing pendukung. Sudah menjadi karakter masyarakat Indonesia yang suka gotak-gathuk masuk. Nomor urut pilpres dikaitkan dengan doa dan kemenangan capres-cawapres pujaannya. Kondisi demikian menjadi pemandangan lumrah dalam setiap hajatan pemilu.
Baik nomor 1 atau 2 bagi ‘pengantin’ pilpres 2019 tidak menjadi persoalan. Kode nomor urut bisa saja diabaikan. Lebih fokus pada tawaran program bagi lawan dan pameran kinerja dari petahana. Lain pengantin, lain dengan pengiring (pendukung). Kreatifitas tanpa batas ditunjukan pengiring untuk meramaikan hajatan pilpres.
Jika sebelumnya ramai #2019GantiPresiden yang diidentikan dengan kubu PADI, maka dengan nomor 2 dikatikan dengan kode Islam dan dukungan. 2 tanda kalimat syahadat, 212 didukung oleh umat. Sementara, #2019TetapJokowi dikaitkan dengan 1 periode lagi Jokowi terpilih.
Tahapan pasca pengambilan nomor urut pilpres, mesin-mesin kampanye mulai dipanaskan. Konsolidasi tim kampanye, perebutan suara publik, hingga klaim layak menang sudah di tangan. Kontestasi pilpres panas disebabkan semua calon berebut menjadi nomor 1 dan 2 di Indonesia. Artinya ada sesuatu maha menarik tatkala jadi presiden-wakil presiden.
Pilpres 2019 terlihat asyik dari permainan nomor urut unik dikarenakan beberapa hal: Pertama, komunikasi politik yang dibangun tim kampanye ingin mendekatkan calon kepada rakyat. Ujungnya pada April 2019 rakyat tak salah memilih dan ingat gambar pasangan calon. Komunikasi politik yang menyasar publik bertujuan untuk mempengaruhi dan membius agar berkeyakinan bahwa pilihannya terbaik.
Kedua, nomor unik merupakan bahasa simbolik. Tidak ada tafsir baku. Semuanya terserah selera masing-masing penafsir. Tentu yang harus dihindari yaitu tafsir yang dikaitkan dengan mistitisme yang malah menjauhkan manusia dari Allah Swt. Simbolisme inilah yang nanti akan dimasukan ke dalam jiwa, hingga rakyat betul meyakini jagoannya menang di pilpres 2019.
Ketiga, kreatifitas tiap pendukung diekspresikan dalam simbol meme, display picture profile, wallpaper, logo, stiker, dan lainnya. Masing-masing membawa pesan untuk suatu kemenangan. Pada tahapan kampanye, rakyat senantiasa disuguhi gambar dan nomor paslon. Kondisi inilah yang mempertemukan kreatifitas bisnis dengan industri politik.
Setiap rakyat bisa saja berspekulasi dengan nomor unik paslon capres-cawapres. Justru yang harus dipahami rakyat yaitu komitmen paslon dalam membela kepentingan rakyat dan mengurusi urusan umat. Demokrasi millenial dengan gaya liberal telah menggilas dan menghilangkan identitas anak bangsa. Kesibukan rakyat gothak-gathuk tampaknya melupakan esensi dari setiap suksesi kepemimpinan.
Rakyat yang tengah mengidap anomali politik hendaknya kembali sadar bahwa setiap kontestasi nasibnya sering dikucilkan. Rakyat sekadar pemanis demi meraup dukungan suara. Sekali lagi demokrasi tak menjanjikan mimpi-mimpi rakyat terwujud nyata. Sebaliknya, rakyat berkali-kali menelan pil pahit yang berujung sakit.
Seharusnya rakyat mengambil sikap nyata. Jangan larut pada euforia perebutan kursi kepresidenan. Rakyat harus menajamkan mata batin politik untuk mengetahui: apa dan bagaimana nasib dirinya pasca keterpilihan pemimpin Indonesia? Masihkan mampu hidup dalam naungan prinsip dan cita-cita agamanya? Atau justru terpuruk dan terkubur bersama sistem perusak negeri ini? Di tangan rakyat Indonesialah ditentukan.
You may like
Saksi Gen Halilintar Tak Disumpah, Nagaswara Ajukan Kasasi
Cegah COVID-19, Kades Rombasan Minta Masyarakat Pahami Gejala dan Pencegahannya
Cegah Covid-19, Bupati Sumenep Anggarkan 2,5 M, Termasuk Siapkan Ruang Isolasi Pesien
Picu Pupuk dan Gula Langka, DPR Desak Pemerintah Bubarkan Assosiasi Petani
Demo Ansharu Syariah Tolak Kekerasan Terhadap Muslim India
Tuntut Selesaikan Kasus Beras Oplosan BPNT, GMNI Demo Polres Sumenep
Terbaru
Danrem Bhaskara Jaya Sebar Masker di Bangkalan
NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Danrem Bhaskara Jaya sebar masker di Bangkalan. Meski memasuki libur akhir pekan, tak menyurutkan niat Danrem 084/Bhaskara...
Polisi Thailand Tahan Demonstran Anti Pemerintah Dengan UU “Lese Majeste”
NUSANTARANEWS.CO, Bangkok – Polisi Thailand tahan demonstran anti pemerintah dengan UU “Lese Majeste”. Kepolisian Thailand dilaporkan telah menahan seorang aktivis...
33 Rumah dan 120 Jiwa Terdampak Meluapnya Sungai Pengkol
NUSANTARANEWS.CO, Semarang – 33 rumah dan 120 jiwa terdampak meluapnya Sungai Pengkol. Hujan dengan intensitas tinggi disertai banjir kiriman dari wilayah...
Gunung Merapi Kembali Keluarkan Awan Panas Guguran Sejauh 1.000 Meter
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gunung Merapi kembali keluarkan awan panas guguran sejauh 1.000 meter. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG)...
Desa Adat Rende Bukti Kejayaan Merapu
NUSANTARANEWES.CO – Desa adat rende bukti Kejayaan Merapu. Sepeda motor melaju kencang diantara jalanan yang lenggang. Sesekali berpapasan dengan anjing,...