NUSANTARANEWS.CO – Isu status dua kewarganegaraan yang disandang menteri ESDM Archandra Tahar mendorong usulan pencopotan terhadap posisi jabatannya. Pasalnya, Indonesia secara konstitusional tidak menganut sebagai negara berkewarganegaraan ganda.
Dorongan pencopotan terhadap kursi menteri Archandra muncul dari partai Nasdem. Nasdem yakin reshufle terhadap Archandra dapat segera dilakukan jika yang bersangkutan terbukti berkewarganegaraan untuk dua negara sekaligus.
“Kalau memang terjadi pasti pemerintah yakni presiden akan mengganti. Saya yakin,” ujar anggota komisi VII DPRRI fraksi Nasdem Endre Syaifoel saat dihubungi di Jakarta, Senin (15/8/20016).
(Baca : Luhut Penyebab Jokowi Malu Karena Archandra Berkewarganegaraan Ganda)
Endre mengatakan status berkewarganegaraan ganda memiliki konsekuensi bagi setiap pihak yang ditunjuk sebagai pejabat negara. Tidak terkecuali bagi Archandra yang selama ini disebutkan sebagai sosok yang pintar dan memiliki keahlian mumpuni di bidang Migas.
“Memang, Archandra orang yang pintar. Tapi gara-gara ada kesalahan sedikit, jadi menterinya harus diganti,” ungkapnya.
(Baca juga: Soal Dwikewarganegaraan Archandra, Komisi I: Logikanya WNI Nggak Mungkin Punya Pasport Amerika)
Endre yakin presiden Jokowi juga tidak menginginkan kabinetnya berisikan warga negara dari negara lain. Karena itu, kata dia, Archandra wajib segera mengklarifikasi.
“Presiden tentu tidak mau kabinetnya dikotori oleh orang yang tak mau patuhi UU. Nah itu kalo Archandra bukan WNI,” ucapnya. (Hatiem)
Baca lainnya:
Menteri ESDM Miliki Dua Kewarganegaraan, BIN Kecolongan?
PDIP Minta Pemerintah Klarifikasi Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar
