NUSANTARANEWS.CO, Tulungagung – Ketua umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) Moeldoko mengatakan pihaknya ingin membuat perubahan untuk menciptakan dan meningkatkan kesejahteraan petani. Ia menegaskan kehadiran HKTI bukan semata-mata hanya menyebarkan pamflet, namun juga secara langsung memberikan manfaat bagi petani.
Kami ingin membuat perubahan yang radikal dan kehadiran HKTI di tengah petani. Itu betul-betul mempunyai makna. Intinya adalah kami ingin meningkatkan kesejahteraan petani,” kata Moeldoko saat bertemu dengan para petani di dusun Gatak desa Ngrendeng Kecamatan Gondang Kabupaten Tulungagung pada Jumat (13/10).
Ia mengatakan, HKTI memiliki program pemberian bantuan benih dan pupuk kepada para petani. Petani diberi benih dan dipinjami pupuk yang dibayar setelah panen. Selama proses penanaman, petani akan didampingi oleh penyuluh pertanian yang ditunjuk oleh HKTI.
Untuk kesuksesan program tersebut, kata dia, petani harus mengikuti arahan pendamping. “Jangan ngeyel. Jika ada masalah hama segera laporkan ke pendamping biar segera dicarikan solusinya,” ucapnya.
Lebih lanjut, mantan Penglima TNI itu juga berjanji akan membeli hasil panen petani dengan harga 10 persen lebih tinggi daripada ketentuan pemerintah melalui Bulog.
“Untuk beras hasil panen petani akan saya beli lebih tinggi 10% dari harga yang dibutuhkan oleh Bulog,” tuturnya.
Untuk diketahui, harga pokok pembelian (HPP) pemerintah sekitar Rp 3.700 per kilogram yang sudah meningkat menjadi sekitar Rp 4.070 per kilogram. (ed)
Editor: Eriec Dieda/NusantaraNews