NUSANTARANEWS.CO – Mobil Hidrogen dan Listrik semakin meningkat jumlah produksinya. Hal ini didorong oleh bertambahnya jumlah konsumen di negara-negara maju seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa. Meningkatnya jumlah permintaan ini berbanding lurus dengan kesadaran masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik alias terbebas dari polusi.
Adalah jumlah yang cukup fantastis melihat data dari satu produsen mobil hidrogen dan listrik yakni Toyota sejak tahun lalu. Disebutkan mobil hidrogen dan listrik sampai saat ini telah dipasarkan di Jepang sebanyak 700 unit, Amerika Serikat sebanyak 300 unit, dan Eropa setidaknya ada 50 unit. Atas situasi pasar tersebut, Toyota berencana untuk semakin ekspansif mengembangkan kendaraan berbasis bahan bakar hidrogen dan listrik.
Menurut Grand Master Toyota Motor Corp (TMC) Public Affair Division, Hisashi Nakai, kendaraan listrik (EV) dan hidrogen (FCV) tidak menghasilkan gas buang, sehingga lebih ramah lingkungan. Dengan begitu, target bebas emisi gas buang (zero emission) dalam upaya menekan laju pemanasan global dan menciptakan lingkungan yang lebih baik bisa dicapai. Hal ini disampaikannya dalam lokakarya terkait inisiatif Toyota terhadap perbaikan iklim dan lingkungan bersama ratusan media internasional termasuk Indonesia di Fuji Speedway, Shizouka, Jepang, Selasa (30/8).
Lebih lanjut, Nakai mengungkap bahwa, kedua tipe kendaraan tersebut akan menjadi andalan Toyota demi mencapai target bebas emisi gas buang (zero emission) pada kendaraan yang diproduksi. Kendati saat ini TMC masih andalkan kendaraan berbasis teknologi hibrid (bensin dipadu motor listrik) dalam ekspasnsinya.
“Sampai May 2016 penjualan mobil hibrid Toyota di seluruh dunia telah mencapai sekitar sembilan juta unit,” ujar Nakai seperti dikutip kantor berita antara.
Adapun ragam model mobil Toyota ini, menurut Nakai sudah terbilang banyak yang menggunakan teknologi hibrid mulai dari kelas menengah bawah seperti Toyota Aqua, Sienta, dan Yaris, sampai untuk menengah atas seperti Crown (Majesta), Alphard, bahkan Lexus.
“Toyota sedang mengembangkan beberapa model kendaraan ramah lingkungan. Mobil listrik untuk jarak pendek, mobil hibrid dan plug in hibrid (PHVs) untuk segala kebutuhan, dan kendaraan hidrogen (FCVs) untuk penggunaan jarak menengah dan jauh,” terangnya.
Di masa-masa yang akan datang, demi mengurangi emisi gas buang, TMC akan terus mengembangkan kendaraan bebas emisi karbon seperti Mirai yang berbasis bahan bakar hidrogen (FHV) dan I Root yang berbasis mobil listrik. Walaupun, sampai saat ini infrastruktur terkait stasiun pengisian bahan bakar hidrogen masih baru menjadi salah satu perhatian Jepang dan Amerika Serikat untuk mengembangkan pasar kendaraan berbasis hidrogen yang sangat ramah lingkungan itu.
Di Jepang sendiri misalnya, Mirai masih dipasarkan secara terbatas, karena stasiun pengisi bahan bakar hidrogen hanya ada di kota-kota besar, seperti Tokyo, Nagoya, dan Hokaido. Adapun jumlahnya ada 80 stasiun pengisi bahan bakar hidrogen, itu pun hanya di kota-kota besar, di Jepang.
Sedangkan kendaraan listrik (Toyota I Root) saat ini masih dikembangkan dan dipasarkan secara terbatas. Menurut Nakai, kendaraan listrik (EV) akan dikembangkan untuk alat angkut jangka pendek dan tidak memuat penumpang yang banyak, seperti I Root yang hanya satu orang. Disamping TMC juga mengembangkan kendaraan ramah lingkungan untuk kendaraan komersial seperti bus dan truk, baik berbasis teknologi hibrid maupun hidrogen. (Sel/Red-02)