Ekonomi

Meski Jalur Eropa Dibuka, Maskapai Indonesia Dipastikan Sulit Bersaing

penerbangan indonesia, maskapai indonesia, penerbangan nasional, arista armadjati, rute eropa, jalur penerbangan eropa, european union, garuda indonesia, menuju eropa, networking intra europe, jalur penerbangan internasional, jalur penerbangan regional, nusantaranews
Jalur penerbangan internasional. (Foto: Ilustrasi/Ist)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Jalur penerbangan Eropa resmi kembali dibuka oleh European Union pada 14 Juli 2018. Setelah sebelumnya semua maskapai penerbangan Indonesia dilarang.

Situasi ini kemudian mendorong beberapa maskapai tanah air untuk membuka rute jalur Eropa. Termasuk Garuda Indonesia.

Menurut pakar penerbangan nasional, Arista Atmadjati, sekalipun jalur Eropa telah dibuka, namun pasar regional disebutnya jauh lebih menjanjikan dibandingkan dengan rute menuju Eropa.

“Ya regional ke Cina dan Jepang masih bagus marketnya,” kata Arista Atmadjati kepada NUSANTARANEWS.CO, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Baca juga: Garuda Tunda Kedatangan Pesawat Baru, Pakar Penerbangan: Keputusan Baik

Meski Eropa masih belum membuka sepenuhnya kepada maskapai Indonesia, namun dirinya menilai bahwa maskapai tanah air akan tetap kesulitan dalam bersaing di Eropa.

“Ya itu kan baru respon pertama setelah Eropa EU (European Union) mencabut banned terhadap semua maskapai. Kalau maskapai Indonesia mau kompetisi ke Eropa peluangnya berat,” ungkap Arista.

Baca Juga:  Pemdes Kaduara Timur Salurkan BLT

Alasannya, lanjut dia, karena akan bersaing dengan maskapai-maskapai yang sudah kuat. “Seperti Emirates, Qatar, Etihad, Turkish Air, Singapore Air,” sambungnya.

Baca juga: Ini Solusi Selamatkan Garuda Indonesia Dari Kebangkrutan

“Maskapai-maskapai itu sudah punya networking intra Europe. Seperti masuk ke kota Manchester, Birmingham, Munchen, Hamburg, Stockholm, Oslo, Finlandia, Zurich, Czech, Athena, Milan, Roma, Cyprus, Bukares dan lain lain,” tambah Arista.

Hal ini berbanding terbalik dengan maskapai Indonesia, yang hanya masuk ke kota-kota seperti Amsyerdam, London, Munchen dan tidak ada yang masuk ke kota-kota intra Europe lainnya.

“Maskapai-maskapai itu sudah punya networking intra Europe,” tegas Arista.

Pewarta: Romadhon

Related Posts

1 of 3,052
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand