Politik

Menteri PPN: Kualitas SMK Perlu Upgrade

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) /Kepala Badan perencanaan pembangunan nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro, menyebut ada ketimpangan antara permintaan dan suplai tenaga kerja. Menurutnya, kurangnya keterampilan pencari kerja, jadi alasan utamanya.

“Di lapangan pekerjaan yang membutuhkan keterampilan, terutama keterampilan spesifik yang enggak membutuhkan lulusan pendidikan umum, demand-nya di atas suplai. Alias kebutuhan banyak tapi yang daftar sedikit,” ujar Bambang dalam acara ‘Demografi Indonesia’ di kantornya, Jakarta, Selasa (11/7/2017).

“Kenapa yang melamar sedikit? Bukan karena menganggap kerjaan itu enggak menarik, tapi kebanyakan tidak qualified. Kenapa tidak qualified? Karena memang kualitas SMK maupun politeknik kita masih perlu di-upgrade. Oleh karena itu, khususnya di level sekolah menengah SMK, pemerintah akan memberikan penekanan yang lebih,” ungkapnya.

Pekerjaan rumah pemerintah yang paling mendesak saat ini, kata Bambang, yakni menata sistem pendidikan pada sekolah vokasi agar lulusannya benar-benar memiliki keterampilan yang sesuai kualifikasi dunia usaha.

Baca Juga:  Punya Stok Cawagub, PDI Perjuangan Berpeluang Usung Khofifah di Pilgub Jawa Timur

“Kita ingin SMK kita benar-benar bisa mengantarkan orang untuk bisa diterima di lapangan kerja sesuai dengan kualifikasi. Kita bisa lihat di berbagai kota di Indonesia, problem (SMK) adalah pada kualitas,” jelas dia.

Menurut Bambang, problem kualitas SMK salah satunya karena pengalaman pengajar yang dikatakan relatif masih kurang.

“Karena murni sebagian besar gurunya tidak pernah terekspose atau dikatakan magang di perusahaan-perusahaan yang nantinya memakai lulusan tersebut. Atau gurunya tidak terekspose dengan teknologi yang terbaru. Sehingga teknologi yang dia terima mungkin teknologi 10-20 tahun yang lalu, yang sekarang tentu sudah enggak dipakai lagi. Nah di sinilah awal dari sulitnya kita membuat lulusan SMK kita siap kerja,” tutur Bambang.

Pewarta: Ricard Andika
Editor: Achmad Sulaiman

Related Posts

1 of 4