Kesehatan

Mengungkap Keunikan dan Kekhususan Otak Manusia

Ilustrasi Otak Manusia (Foto Istimewa)
Ilustrasi Otak Manusia (Foto Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Otak manusia adalah sistem yang dinamis. Otak manusia terus bertumbuh dan berkembang menurut kaidah embriologis, dan juga selalu terbuka terhadap intervensi asing. Namun, otak mempunyai batas tertentu dalam menerima intervensi.

Pasalnya, tetap saja ada faktor-faktor genetis yang tidak bisa berubah. Adanya intervensi asing atau dari luar menandakan bahwa otak setiap orang memiliki keunikan antara satu dengan yang lain.

Otak manusia sesungguhnya mengalami perubahan setiap hari. Hari ini, boleh jadi akan berbeda dengan kemarin. Sel-sel saraf merespons perubahan itu melalui konsolidasi dan koneksi antar sel saraf. Hebatnya, otak dapat berkembang secara tak terbatas (unlimited), tanpa memperbesar ukuran tengkorak. Otak juga tidak pernah beristirahat.

Otot bisa rileks saat tidur, tapi otak akan tetap bekerja sekalipun seseorang sedang tidur. Bahkan, konsolidasi informasi yang terpecah-pecah menjadi utuh pada saat seseorang tertidur.

Sudah pasti, otak harus selalu di-charge supaya bisa hidup secara dinamis. Otak mesti selalu dirangsang supaya potensi optimalnya bisa muncul. Otak juga perlu diberi nutrisi yang cukup agar mampu bekerja secara optimal. Sebagian besar ahli otak memperkirakan bahwa kita baru memakai 20-50% dari potensi otak yang kita miliki.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Dirikan Rumah Sakit Ibu dan Anak: Di Pamekasan Sehatnya Harus Berkualitas

Potensi alam bawah sadar, intuisi, dan konektivitas belum dipakai secara baik. Karena inilah, setiap orang bisa berbeda dalam banyak hal, mulai dari keyakinan, emosi, pikiran, dan falsafah hidupnya.

Selain keunikan tersebut, otak manusia ternyata juga mempunyai kekhususan. Howard Gardner, ahli saraf dan pendidikan dari sekolah kedokteran Boston dan sekolah pendidikan Harvard setidaknya menyatakan ada 8 kemampuan otak berkaitan dengan kekhususan seseorang dalam memanfaatkannya. Delapan kemampuan ini, yang oleh Gardner disebut dengan istilah multiple intelligence, didukung oleh perbedaan struktur otak pada setiap manusia.

Delapan kemampuan khusus itu antara lain meliputi kemampuan di bidang verbal-linguistik, matematis-logis, kinestetik, musikal, spasial, interpersonal, intrapersonal, dan natural. Delapan kemampuan ini secara sederhana sering disebut sebagai bakat atau kecenderungan (tendency) otak. Kekhususan pada otak ini sejatinya menunjukkan adanya keunggulan yang bersifat sangat khas pada setiap orang.

Dalam banyak kasus misalnya, kita sering mendapati anak atau seseorang yang unggul di bidang tertentu seperti matematika atau bahasa. Namun, di bidang lainnya, seperti musik, basket, menari, atau bidang lainnya, boleh jadi ia tidak mempunyai keunggulan serupa. Dalam konteks inilah, maka otak seseorang sangatlah berpengaruh terhadap potensi khusus yang dimiliki oleh seseorang. (nn/redaksi)

Related Posts

1 of 3,050