Budaya / SeniPuisi

Mendikte Takdir – Puisi Wahid Lukman Muhtadin

Aku Bintang Narsis - Lukisan Nasirun (Istimewa)
Aku Bintang Narsis – Lukisan Nasirun (Istimewa)

Tanda Tanya

 

Janjimu adalah rangka

Dari sebuah akronim

Yang berarti politik

Lembayung manis

Dibawah terik

Menyejukkan….

Sekarang engkau berdasi

Tapi kau lupa siapa penjahitmu

Tanda tanya

 

Tega

 

Juang adalah tulang rusuknya

Melahirkanmu berati juang untuknya

Kasih ibu tak pernah lekang

Walau putih menghampirinya

Hasratnya kan sirna

Bila diberi luka

Luka yang karam di hati

Berian darah dagingnya

Tega

 

Mendikte Takdir

 

Doamu adalah nafsu

Takdir dikau dikte

Khalik dikambinghitamkan

Kening kau sombongkan

Siapa kau ini?

Ayyub diberi penyakit

Ibrahim dibakar

Ismail disembelih

Tapi keningnya tetap membumi

Kufur itulah kau

Pendusta nikmat itu juga kau

Cari nasuha

Tanyakan ampun untuknya

 

Purwokerto,11 maret 2019

 

Wahid Lukman Muhtadin, tinggal di Jalan K.H. Ahmad Dahlan 05, Karangpucung RT 04/01, Cilacap, Jawa tengah, Instagram: wlm_98

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co

Related Posts

1 of 3,148