Budaya / SeniPuisi

Monster Kecil, Biarkan Aku Gila – Puisi Saptarini Ellysa

puisi muhamad kusuma gotansyah, muhamad kusuma gotansyah, puisi indonesia, penyair indonesia, puisi kematian, puisi pembunuhan, nusantaranews
Vampir Buckinghamshire (Lukisan: Ilustrasi/listverse.com)

BIARKAN AKU GILA

Raupan rotasi pengintaran substansi pada orbit
Mundur terdepak karena candu fantasi
Meniti hidup yang kian punah lama
Namun, tunggu
Halu sekarang jauh lebih
membuat kepayang
Pernah sekali suguhan kopi
pertama, ampasnya membekas
disudut kaca cermin realita
biarkan aku gila
berbayang realita dan
bercumbu dengan ekspetasi
Maju selangkah hanya membuat
sayap burung kian rontok
Mundur selangkah membuat
camar kian tertawa riang
Maju dan berjalanlah menenteng deretan
fajar, ubahlah haluan hingga membawa
kembali senja.
Haha, lihat (!)
biarkan aku gila
berbayang realita dan
bercumbu dengan ekspetasi
benar rokok marijuana adalah sejatinya teman
bepetualang ke negeri para bedebah
justru tersesat ke hutan kerajaan imaji
biarkan
Aku tidak mau kembali.

Purwokerto

MONSTER KECIL

Raja siang mengeksekusi kepala para kaum nasionalis
Mendidihkan ubun
Membakar otak otak yang tercemar
sebab dalih doktrin doktrin politikus
jalanan aspal kian menguap memberikan
aroma sebab gosongan butir butir pengharapan
setetes peluh pengorbanan kebijakan keadilan
jatuh berserakan tak terbendungkan
Tubuh tubuh borjouisme berlagak di karpet merah
tangan tangannya mengais ploretarin diatas kehedonisan
Kaki kaki yang bergelantungan di area kekuasaan Kapitalis
Melangkah anggun melewati paving paving Marxis
bukan lagi peluh bukan lagi sekedar dahaga
bermobilisasi dehigrasi sampai darah bertumpah ruah
hingga
lihat !
Raja mengutus prajuritnya turun membawa tombak emas
menghujam tembus ke kepala monster ganas
tamparlah jika tak mau ditampar
bunuhlah jika tak mau dibunuh
siapa ? sebatas monster kecil
biarkan ikatan karpet merah yang memberi sesak
dan paving pavingnya membantu menjamah kepala
kemunafikan.

Baca Juga:  G-Production X Kece Entertainment Mengajak Anda ke Dunia "Curhat Bernada: Kenangan Abadi"

2019

Diam

Saat kita mulai bercengkrama untuk sebuah rencana bijaksana
dalam kebisuan dan ketulian sejak awal pertemuan
apakah masih pantas kamu bertanya?

Purwokerto, Maret 2019

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Baca: 10 Hal Yang Harus Diketahui Sebelum Kirim Tulisan ke Nusantaranews.co

Related Posts

1 of 3,148