Mencermati Lawatan Tillerson ke Turki, Mesir dan Timur Tengah

Sekretaris Negara Amerika Serikat Rex Tillerson. (Getty Images)

Sekretaris Negara Amerika Serikat Rex Tillerson. (Getty Images)

NUSANTARANEWS.CO – Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson akan melakukan tur panjang ke sejumlah negara di antaranya Turki, Yordania, Lebanon, Mesir dan Kuwait.

Dalam pernyataan tertulis AS yang dikutip media-media internasional menyebutkan bahwa Tillerson pertama kali akan bertandang ke Turki untuk membahasa masalah regional dan bilateral.

Yang terpenting, Tillerson dikatakan akan mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu di Ankara. Pertemuan ini bersifat super penting dan mendesak bagi AS menyusul digelarnya Opreasi Ranting Zaitun di perbatasan Turki-Suriah. AS sebelumnya melemparkan protes keras atas operasi militer tersebut karena menargetkan militan Kurdi yang selama ini menjadi sekutu AS di Suriah.

Selain itu, tampaknya AS berusaha melobi Turki untuk tidak meneruskan operasi militernya hingga ke kawasan Manbij. Sebab, di daerah tersebut AS telah menempatkan pasukannya sejak Maret 2017 silam. Dengan kata lain, jika operasi tentara Turki (TSK) masuk ke kawasan tersebut, maka pertempuran pasukan AS dan TSK tak dapat dihindarkan. Dan itu akan menghambat upaya jangka panjang AS untuk tetap campur tangan di Suriah yang kini dipimpin Bashar Al-Assad, musuh utama Amerika.

Turki sendiri berusaha menghindari konfrontasi langsung dengan pasukan AS di Manbij. AS menolak untuk menarik pasukannya di kawasan tersebut meskipun berulang kali Presiden Erdogan memintanya. Bagaimana pun, YPG Kurdi saat ini adalah sekutu utama AS di Suriah setelah kelompok oposisi semakin melemah dan ISIS diklaim telah kalah perang.

Alhasil, meskipun Afrin sudah sepenuhnya dikuasai tantara Turki, operasi militer nyatanya tidak melebar ke Manbij. Turki memilih menuju ke arah Idlib, padahal selepas Afrin, yang menjadi target utama operasi ialah Manbij.

Artinya, Turki tak mau mengambil risiko saling berhadap-hadapan TSK dan pasukan AS dalam Operasi Ranting Zaitun memburu milisi Kurdi kali ini.

Sebelumnya, kawasan Idlib bak neraka setelah dihantam serangan udara Rusia. Serangan balas dendam ini menargetkan milisi pemberontak Suriah yang berhasil menembak jatuh jet tempur Su-25 Rusia dan mengeksekusi pilotnya pekan lalu.

Selanjutnya pada 11 Februari Tillerson akan mengunjungi Yordania. Ia dijadwalkan bertemu dengan Raja Abdullah dan Menteri Luar Negeri Ayman Al-Safadi.

Selepas itu Tillerson bertolak ke Lebanon untuk bertemu dengan Presiden Michel Aoun, PM Saad Hariri dan Ketua Parlemen Nabih Berri. Ini juga menjadi pertemuan sangat penting AS dan Lebanon lantaran adanya rencana Israel untuk kembali menggelar invasi untuk menyerang Hizbullah. Israel dan AS sendiri sebelumnya kompak menuduh pemerintah Lebanon melindungi Hizbullah.

Kemudian Tillerson bertolak ke Kuwait. Ia akan menghadiri sebuah rapat antara delegasi AS di Kuwait guna membahas persiapan pasukan koalisi yang dipimpin AS dalam rencana jangka panjang melawan Iran. (red)

Editor: Eriec Dieda

Exit mobile version