NUSANTARANEWS.CO – Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin memberikan penjelasan perihal kementerian yang sedang dipimpinnya tersebut baru memiliki 13 Balai Diklat yang menjadi sarana peningkatan kompetensi guru. Dengan jumlah guru madrasah yang banyak, keberadaan Balai Diklat dirasa masih kurang. Karenanya, Kementerian Agama membuka diri untuk bekerja sama dengan Ikatan Guru Indonesia (IGI) dalam peningkatan kompetensi guru madrasah.
“Pada prinsipnya, kami senang dan siap bekerja sama meningkatkan kualitas guru madrasah kami dengan IGI,” tegas Menag saat menerima pengurus IGI di ruang Kerjanya, Gedung Kemenag Lapangan Banteng, Jakarta, Kamis (20/10).
Lukman Hakim menyatakan ada dua problem mendasar terkait guru di Indonesia. “Pertama, pemerataan guru. Kita ini terlalu banyak guru, rata-rata 1 banding 16 (siswa). Negara maju seperti Jepang saja, kalah dengan kita. Namun kita mempunyai permasalahan pada penyebarannya,” kata Menag.
Persoalan kedua, lanjutnya, terkait dengan kualitas guru yang harus terus ditingkatkan. Untuk persoalan ini, Pemerintah sering melakukan rapat koordinasi, bahkan dipimpin langsung oleh Presiden.
“Kompetensi guru kita memang masih problematikanya. Karena mungkin dulu di hulu-nya, ketika memproduk guru, kita hanya belajar menguasai metodologi, cara mengajar. Kita belum menguasai konten materi ajarnya,” tandas Menag. (Sule/Red-02)