Puisi

Maurib Terakhir, Fajar Akhir Subuh dan Mata Doa

maurib terakhir, fajar akhir subuh, mata doa, puisi, bj akid, kumpulan puisi, puisi indonesia, nusantaranews
Waktu menjelang maghrib. (Foto: Eriec Dieda/NUSANTARANEWS.CO)

Maurib Terakhir, Fajar Akhir Subuh dan Mata Doa

Puisi-puisi karya BJ Akid

Maurib Terakhir

Harum tanah terjal
Membasahi riak adzan
Senja-senja berkilau
Pada kerinduan yang memudar

Tak terasa rintik bayang
Mengejar cahaya rembulan
Ketika diantara kemungkaran
Bertahta dalam penderitaan

Barangkali sebab sunyi
Semua pedih semakin berarti
Bertahan dalam doa
Menjelang senja mulai tiada.

Lebbeng, 2019

 

Fajar Akhir Subuh

Masih terasa cerah
Lantunan surat Al-fatehah
Mengelilingi wajahmu yang patah

Maski telah kudengar
Kelam berpijak parau
Selalu di matamu yang curam
Tapi doa lebih berkuasa
Dari perasangka di dasar mata

Maka kupasrahkan semua pada angin
Agar ketelanjangan selalu menulak dingin
Mencari hangat bulir-bulir hujan
Di tubuhmu yang terjal.

Lebbeng, 2019

 

Mata doa

Keserasian yang dilahirkan sunyi
Adalah kemungkinan yang abadi
Berdiri di tengah bayang-bayang
Kepada tuhan tempat memandang

Lebbeng, 2019

 

 

 

Catatan redaksi: Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,094