Politik

Maju Sebagai Calon Legislatif, Menteri Jokowi Diminta Ikhlaskan Jabatannya

(Ilustrasi/Istimewa)
(Ilustrasi/Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sebanyak 7 menteri kabinet pemerintahan Joko Widodo dipastikan maju sebagai calon legislatif pada Pileg 2019. Puan Maharani, Yasonna H Laoly, Imam Nahrawi, Hanif Dhakiri, Eko Putro Sandjojo, Lukman Hakim Saifuddin dan Asman Abnur merupakan deretan nama-nama menteri Jokow yang bakal mencalonkan diri sebagai anggota parlemen 2019.

Polemik kemudian muncul terkait apakah para menteri tersebut harus mengundurkan diri dari jabatannya (cuti) atau masih tetap menjalankan tugas-tugasnya sebagai menteri.

Baca juga: Dapat Restu Presiden Jadi Caleg, Johan Budi Pikul Harapan Komisioner KPK

Aktivis Gerakan Anak Negeri Pedri Kasman menilai, para menteri yang bakal mengikuti Pileg 2019 seharusnya mengundurkan diri dari jabatannya. Sebab, kata dia, kinerja para menteri yang ikut menjadi calon anggota legislatif (caleg) bisa dipastikan akan terganggu di saat mereka harus mengurus banyak proses pencalegan dan berkampanye ke dapil masing-masing. Sementara itu, problem yang harus diselesaikan pemerintah makin berat. Makin banyak kepentingan rakyat yang harus dijaga oleh presiden dan para menterinya.

Baca Juga:  Gerindra Jatim Beber Nama-Nama Calon Kepala Daerah Yang Diusung

“Menteri yang nyaleg mesti mundur jika mereka memikirkan rakyat. para menteri yang nyaleg tersebut seharusnya mundur dengan hormat. Pilih salah satu, nyaleg atau melanjutkan kerja sebagai menteri,” kata Pedri melalui keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (19/7/2018).

Baca juga: Kemendagri Minta ASN Pikir Ulang Maju Sebagai Caleg

“Hal yang sama tentu juga berlaku bagi mereka yang sekarang dapat jatah jadi komisaris BUMN dan jabatan politis lainnya. Jika mereka tak mau bersikap tegas begitu, maka presiden semestinya yang memberhentikan mereka,” sambung Pedri.

Menurutnya, kepemimpinan negeri ini sudah seharusnya diluruskan. Jangan semuanya hanya haus jabatan, tetapi abai dengan kinerja serta abai dengan kepentingan rakyat dan bangsa.

“Jika presiden tak bersikap juga, maka semboyan revolusi mental yang didengung-dengungkan hanya tinggal senandung, tidak membekas dalam sikap dan tindakan nyata. Rakyat pasti paham, mana pemimpin yang bermental baik dan mana yang hanya sekedar bersemboyan mental,” ujarnya.

Baca juga: Parpol Diminta Harus Berani Memilih Caleg Berlatar Aktivis

Baca Juga:  Tokoh-Tokoh Kabudaya Rekomendasikan 2 Nama Bakal Calon Wakil Bupati Kepada Andi M Akbar

Terakhir, Pedri menuturkan Pemilu 2019 harus dijadikan momentum perubahan untuk benar-benar membuktikan revolusi mental itu, bukan revolusi kepentingan kuasa semata. (red/nn)

Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,050
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand