NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Sekelompok mahasiswa yang menamakan dirinya Kesatuan Mahasiswa dan Pemuda Penjaga Indonesia (KMPPI) mengaku siap melayani tantangan Joko Widodo yang mengajak berkelahi sebagaimana pidato Presiden RI itu di hadapan para relawannya di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (4/8).
“Menerima tantangan Presiden RI Joko Widodo untuk berkelahi satu lawan satu di hadapan rakyat Indonesia pada tanggal 17 Agustus 2018 di depan Istana Merdeka setelah upacara kemerdekaan. Demi menghindari perpecahan di kalangan masyarakat Presiden RI harus duel dengan kami,” kata KMPPI dalam sebuah pernyataan, Minggu (5/8/2018).
Menurut kelompok mahasiswa yang dipimpin Adhi ini, tak pantas seorang pemimpin membuat sebuah pernyataan tendensius dan kontroversial semacam itu.
“Presiden RI wajib meminta maaf atas pernyataan yang tendensius dan menuai polemik demi keutuhan bangsa dan negara,” katanya.
Baca juga: Jokowi Ajak Relawannya untuk Berani Berkelahi, Roy Suryo: Lebih Bijak dan Negarawan Statemen Pak SBY
Menurut mereka, sudah kondisi Indonesia karut marut, Jokowi malah justru menyulut perpecahan antar anak bangsa melalui pernyataan tersebut.
“Pernyataan yang tidak elok dinyatakan oleh Presiden RI menuai pro kontra dihadapan masyarakat Indonesia dan hal ini tentu sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa dalam menjalankan nilai nilai pancasila sebagai dasar negara,” ujarnya.
KMPPI menilai, pernyataan Jokowi justru mengajak bangsa Indonesia terpecah belah dan memecah belah.
“Perpecahan bangsa Indonesia sudah di depan mata, kami dari Kesatuan Mahasiswa dan Pemuda Penjaga Indonesia (KMPPI) memanggil untuk melakukan tindakan dan sikap menjelang hari kemerdekaan Indonesia terkait penryataan Presiden RI Joko Widodo yang akan memecah belah bangsa Indonesia,” kata kelompok ini. (red/nn)
Editor: M Yahya Suprabana