NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Puluhan korban pembangunan PT Sipoa di Sidoarjo yang tergabung dalam paguyuban Siok Cinta Damai melakukan aksi di depan Mapolda Jawa Timur, Selasa (23/8). Mereka mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus penipuan apartemen yang dilakukan manajemen PT Sipoa Sidoarjo.
“Kasus sudah berjalan 2014 lalu dan sampai sekarang tak kunjung selesai dan para tersangka belum pernah disidang sama sekali. Kami mohon pihak kepolisian untuk memprosesnya. Uang kami sudah habis untuk membeli apartemen PT Sipoa namun tak kunjung dibangun dan menipu kami semua,” jelas salah satu peserta aksi Joni Aruyo saat ditemui dilokasi aksi.
Dikatakan oleh Joni semua proyek apartemen yang dibangun oleh PT Sipoa di Sidoarjo, Surabaya, dan Bali banyak yang belum selesai. Bahkan ada yang masih berupa tanah lapang.
Tak hanya itu, Joni juga mengatakan pihaknya juga mempertanyakan alasan Mabes Polri mengambil alih penyidikan kasus PT Sipoa yang sudah ditangani oleh Polda Jawa Timur. “Beberapa waktu lalu kami datang ke penyidik Polda Jawa Timur, namun penyidik bilang sekarang ditarik ke Mabes Polri. Lalu ada apa kok ditarik, mengingat locus delicti kejadiannya merupakan ranah Polda Jawa Timur. Tolong kembalikan ke Polda Jawa Timur supaya kami bisa mengawal kasus tersebut,” jelasnya.
Untuk diketahui, kasus Sipoa Group mencuat sejak awal 2014 lalu. Ratusan korban customer merasa ditipu karena belum mendapatkan hunian rumah atau apartemen yang dijanjikan. Padahal, mereka telah membayar cicilan masing-masing antara puluhan sampai ratusan juta rupiah.
Beberapa waktu lalu, PT Sipoa Group sempat memberikan cek sebagai bukti pengembalian pembelian property kepada para korban. Namun, cek pengganti yang diberikan pihak Sipoa juga kosong. (setya)
