NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Lumbung pangan milik pemprov ancam kelangsungan hidup pedagang kecil di Jatim. Wakil Ketua DPRD Jatim Anwar Sadad mengatakan kalau pendirian lumbung rakyat yang dilakukan oleh Pemprov Jatim bukan akan menambah kesejahteraan masyarakat di tengah pandemi Covid-19, melainkan akan mematikan pedagang kecil di Jatim.
“Kalau lumbung pangan itu dijual kepada end user, kami nilai Pemprov tega menjadi saingannya pedagang kelontong di kampung-kampung,” katanya, Selasa (21/04).
Sadad justru meminta agar lumbung pangan yang dilakukan BUMD itu tidak menjual langsung, tapi menggandeng pedagang kecil, dalam mendistribusikan bahan makanan selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Gresik dan Lamongan.
“Kalau lumbung pangan menjual sendiri apalagi di satu titik saja sama dengan pemprov buat toko penjualan baru dan bersaing dengan toko klontongan masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, politisi asal Pasuruan ini, dirinya belum melihat kebijakan Pemprov Jatim di sektor ekonomi saat persiapan pelaksanaan PSBB.
“Ini kan akan diterapkan PSBB. Tetapi kebijakan sektor ekonomi masih belum terlihat,” tambahnya.
Memasuki bulan suci Ramadhan yang tinggal menghitung hari, Pemerintah Provinsi Jawa Timur mempersiapkan Lumbung Pangan Jatim guna menjamin ketersediaan bahan pokok masyarakat.(setya/ed. banyu)