NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Listrik kini merupakan suatu kebutuhan primer yang wajib bagi setiap masyarakat. Kebutuhannya pun semakin meningkat tiap tahunnya. Namun peningkatan jumlah kebutuhan listrik tidak sebanding dengan penurunan jumlah pasokan bahan bakar pembangkit listrik dari energi fosil.
Untuk mengatasi masalah tersebut, sebenarnya ada beberapa bahan bakar yang dapat diganti dengan beberapa alternatif energi yang terbarukan. Misalnya, seperti cahaya matahari, aliran air, angin, panas bumi, dan bahkan sawit merupakan contoh sumber energi terbarukan yang mulai banyak dikembangkan untuk pembangkit.
Pulau Sumatera dan Kalimantan merupakan pulau yang terkenal sebagi penghasil komoditi sawit. Terdapat sekira 800 pabrik pengelola sawit yang ada di Kalimatan dan Sumatera, sehingga limbah yang dihasilkan pun sangat banyak.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong pemanfaatan limbah kelapa sawit menjadi energi listrik. Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan, Rida Mulyana menyampaikan, jika sudah ada beberapa proyek percontohan menganai hal tersebut.
Kabupaten Rokanhulu-Riau merupakan salah satu wilayah percontohan proyek tersebut. “Di Rokanhulu yang paling pertama. Itu bisa menerangi 2000 kepala keluarga, dikelola koperasi tanpa campur tangan PLN,” ujar Rida pada acara “Biogas and Waste to Energy Indonesia Forum 2017” di Jakarta yang ditulis, Sabtu (18/3/2017).
Kementrian ESDM akan menggodok kebijakan ini bersama Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Limbah cair kelapa sawit ini mengandung metana yang baik untuk dapat dimanfaatkan sebagai sumberdaya energi terbarukan.
Rida mengungkapkan, setiap pabrik pengolahan kelapa sawit dapat menghasilkan setidaknya 1 Mw dari limbah cair kelapa sawit. “Selama ini limbah cair itu mereka bakar. Selama pabrik kelapa sawit ada, kan limbahnya pasti ada,” ucap dia.
Pihaknya merekomendasikan limbah ini untuk digunakan sebagai sumber energi pembangkit listrik di Indonesia dari pada limbahnya dirilis ke udara yang akan merusak lapisan ozon bumi. Rida menyerahkan masalah operator ke pada pihak PLN. Ia juga menyebutkan jika kapasitas biogas nasional secara keseluruhan sebesar 32 Gw, sedangkan baru digunakan baru sekitar 5 persennya.
Reporter: Richard Andika