MancanegaraTerbaru

Lieberman: Israel Akan Hancurkan Semua Terowongan di Palestina

NUSANTARANEWS.CO, Tel Aviv – Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan bahwa militer Israel (IDF) tidak akan mengikuti gaya perang Hamas yang menembakkan roket dari jarak jauh. Israel diketahui juga melakukan tindakan serupa sebagai balasan, bahkan lebih banyak melakukan pencegatan dari roket-roket yang dikirim Hamas untuk menyerang militer Israel.

Lieberman menyebut aksi saling balas tembakan roket itu sebagai permainan pingpong antar IDF dan Hamas yang saling tukar tembakan.

Ia menegaskan, dalam beberapa bulan ke depan IDF akan meledakkan dan menghancurkan semua terowongan yang kerap digunakan Hamas untuk menyerang pasukan Israel. Terowongan itu, kata Lieberman seperti dilansir RTVI, akan diledakkan dengan teknologi terbaru milik negara Yahudi ini. “Tujuan Israel untuk menghentikan permainan ‘pingpong’ pertukaran roket (IDF-Hamas),” ujar Lieberman.

BACA: Sejak Pengumuman Trump, Hamas Hujani Israel Dengan Roket

Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman. Foto: Thomas Coex/AFP/Getty Images
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman. Foto: Thomas Coex/AFP/Getty Images

Ketegangan Israel dan Palestina tengah meningkat pasca pengakuan Presiden AS Donald Trump atas Yerusalem sebagai ibukota Israel. Di negara-negara lain, kecaman terhadap keputusan Trump juga menggema di segala penjuru negeri, termasuk Indonesia.

Baca Juga:  Ketua DPRD Nunukan Jelaskan Manfaat Sumur Bor

Namun begitu, Lieberman justru menyalahkan Hamas atas meningkatnya kekerasan di Jalur Gaza. “Jika Hamas dihadapkan pada alternatif untuk kehilangan kekuasaan atau menyerang Israel, tanpa diragukan lagi, Hamas akan memilih konflik lain dengan Israel,” tegasnya.

Pasca pengumuman Presiden AS Donald Trump yang mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel, pejuang Hamas di Palestina langsung merespon dengan menembakkan sejumlah roket ke militer Israel. Inilah yang mungkin dikehendaki Donald Trump, menyaksikan mayat-mayat bergelimpangan tewas dalam sebuah peperangan. Dengan kata lain, statemen Presiden Trump bukan justru membuat situasi menjadi damai tetapi malah melahirkan kekacauan.
(red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 28