Peristiwa

Lewat Surat Tertulis, Anies Jelaskan Soal Banjir

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuliskan sebuah surat memberikan penjelasan secara lengkap terkait cuaca ibukota dalam beberapa hari belakangan.

Seperti diketahui, Jakarta diguyur hujan lebat beserta angin kencang. Hujan dengan intensitas lebat tersebut menyebabkan banjir di beberapa titik dan tak sedikit pihak yang sejak awal tak suka dengan Anies memanfaatkannya sebagai bahan kritik.

Dukuh atas tampaknya merupakan lokasi favorit langganan banjir. Semasa menjabat Gubernur, Ahok berupaya menjaga pompa-pompa air di underpass tersebut tetap terjaga jangan sampai tersumbat atau malah rusak. Hal itu menjadi pengalaman Ahok ketika underpass tersebut digenangi air setinggi lebih dari satu meter pada bulan November 2015 akibat adanya sumbatan lumpur di salah satu pompa air.

Menurut Ahok, apabila pompa tersebut tidak dipenuhi oleh endapan lumpur, maka pompa dapat bekerja secara otomatis ketika genangan air sudah menyentuh batas maksimal ketinggian air. Seperti ramai diberitakan, genangan air setinggi lebih dari setengah meter terjadi di underpass Dukuh Atas, Tanah Abang pada Senin (12/12) sehingga menimbulkan kemacetan karena kendaraan tidak dapat melintasi lokasi itu untuk beberapa lama.

Baca Juga:  Pesawat Yang Hlang Kontak di Nunukan Berhasil Ditemukan. Pilot Selamat dan Mekanik Meninggal

BACA: Underpass Dukuh Atas Lokasi Favorit Banjir Warisan Jokowi-Ahok dan Djarot

Berikut penjelasan Anies terkait banjir yang melanda DKI Jakarta.

Kemarin siang hingga sore Jakarta dilanda hujan angin. Hujan lebat dan angin kencang. Terjadi genangan di banyak tempat. Alhamdulilah, genangan itu semua bisa surut dalam waktu singkat.

Sore hingga malam, kemacetan terjadi di banyak tempat. Efek genangan terasa oleh warga, utamanya warga yang di perjalanan pulang dari kerja.

Ada sebuah tanggul terbuat dari kantong-kantong pasir yang jebol. Airpun mengalir menggenangi perkampungan sekitar dan beberapa KK terpaksa mengungsi ke lantai atas Masjid terdekat.

Di sana saya temukan para petugas dengan seragam berbeda-beda di lokasi kejadian. Ada petugas negara, ada sukarelawan. Semua basah, sebagian terlihat basah hingga dada. Saya salami mereka satu-satu. Saya pandang mata mereka satu-saru. Genggaman salamnya kuat, sorot matanya kuat. Hingga larut malam kita bersama berada di lokasi itu. Semua bersemangat tinggi.

Situasi seperti ini terjadi bukan di satu tempat. Dari Laporan foto dan pesan dari berbagai tempat yang terus dipantau di grup SIAGA IBUKOTA, ada ratusan petugas yang terus bekerja keras sepanjang malam membereskan masalah yang muncul, mulai dari penyedotan air di sekolah hingga pembersihan jalanan dari ranting-cabang pohon yang tumbang. Semua terus hadir di garis depan. Salut!

Di pagi yang mataharinya terbit cerah, dalam perjalanan menuju Balaikota, saya menulis pesan ini untuk semua dan setiap aparatur pemerintah dan relawan yang kemarin, bahkan hingga pagi ini masih, bekerja baik di lapangan, maupun dalam mengkoordinasi dan memantau.

Saudara-saudara berada di garis depan, bekerja keras di saat mayoritas warga bisa istirahat. Para petugas kesehatan yang berjaga sepanjang malam, yang mendatangi warga sakit. Para petugas Pasukan Oranye, Pasukan Biru yang terus membersihkan sampah2 penghalang aliran air, yang tanggap membersihkan cabang2 pohon tumbang. Para petugas Satpol PP yang berjaga dan membantu warga di berbagai wilayah. Para petugas perhubungan yang terus menjalankan tugas di bawah siraman hujan. Para Polisi Lalu Lintas yang dalam derasnya limpahan air hujan tetap mengatur lalu lintas. Para petugas pemadam kebaran yang membantu berbagai penyedota di tempat warga. Dan semua saja yang, tanpa mengurangi rasa hormat, tidak bisa disebut satu-per-satu.

Saudara-saudara memilih basah untuk memastikan warga semua bisa tetap kering. Saudara-saudara semua adalah andalan Ibukota. Saudara-saudaralah yang selama ini telah ikut mengamankan kita semua, warga Ibukota. Saudara-saudara bertugas di lapangan, saat mayoritas warga bisa berkumpul bersama dengan keluarga.

Saudara-saudara adalah wakil kita, harapan kita dan kebanggaan kita. Di pagi yang cerah ini, Selasa 12 Desember 2017, saya kirimkan rasa terima kasih dan rasa hormat.

Musim hujan belum selesai. Mari terus berjaga sambil memegang 3 pesan utama: Siaga, Tanggap dan Galang. Jadikan hujan kemarin sebagai evaluasi. Pastikan tidak ada peralatan yang dibiarkan tidak berfungsi. Pastikan papan dan pepohonan diperiksa dan dijaga dari risiko tumbang. Pantau terus informasi prakiraan cuaca dan wilayah terdampak dari BMKG dan BPBD agar bisa lebih dini dalam antisipasi.

Ikhtiar pencegahan harus kita lakukan dengan sesungguh-sungguhnya dan dengan tuntas, sambil terus berdoa semoga Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Melindungi akan menjauhkan Ibukota dari segala macam bencana.

Salam hormat dan hangat untuk Saudara-saudara semua!

Anies Baswedan

Related Posts

1 of 46