Berita UtamaFeatured

Underpass Dukuh Atas Lokasi Favorit Banjir Warisan Jokowi-Ahok dan Djarot

NUSANTARANEWS.CO – Dukuh atas tampaknya merupakan lokasi favorit langganan banjir. Masih ingat aksi Menkominfo Tifatul Sembiring saat itu yang mengundang perhatian ketika terpaksa menerobos banjir dengan berjalan kaki pada bulan Januari 2013. Politikus PKS itu terjebak banjir di Dukuh Atas, Jakarta Pusat karena kendaraan yang ditumpanginya tidak bisa melintasi kepungan banjir di Tosari.

Oleh karena itu, semasa menjabat Gubernur, Ahok berupaya menjaga pompa-pompa air di underpass tersebut tetap terjaga jangan sampai tersumbat atau malah rusak. Hal itu menjadi pengalaman Ahok ketika underpass tersebut digenangi air setinggi lebih dari satu meter pada bulan November 2015 akibat adanya sumbatan lumpur di salah satu pompa air.

Menurut Ahok, apabila pompa tersebut tidak dipenuhi oleh endapan lumpur, maka pompa dapat bekerja secara otomatis ketika genangan air sudah menyentuh batas maksimal ketinggian air.

Seperti ramai diberitakan, genangan air setinggi lebih dari setengah meter terjadi di Underpass Dukuh Atas, Tanah Abang, sore tadi (11/12) sehingga menimbulkan kemacetan karena kendaraan tidak dapat melintasi lokasi itu untuk beberapa lama.

Baca Juga:  Identitas Siswa, Pemberlakuan Seragam Baru Siswa Sekolah Banjir Dukungan

Lurah Karet Tengsin, Ikhsan Kamil, mengatakan penyebab banjir di terowongan tersebut karena panel listrik pompa penyedot air tidak berfungsi.

“Kebetulan mesin ketiga panelnya rusak. Pas penanganan satu pompa lagi berfungsi, jadi kalau semua berfungsi tidak ada masalah. Air bisa langsung dialirkan ke Kali Ciliwung yang ada di belakang,” ujar Lurah Tengsin tersebut.

Sebagai informasi, mesin Gardu Pompa Terowongan Dukuh Atas memiliki kapasitas sedot hingga 200 liter air perdetik. Bila semua pompa berfungsi normal maka kapasitas sedotnya mencapai 1.000 liter per detik. Menurut Operator Gardu Pompa Terowongan Dukuh Atas, Mulyadi: bila kelima pompa berfungsi normal tidak akan terjadi banjir.

Mulyadi mengakui bahwa panel listrik mesin pompa rusak sejak 22 Oktober 2017. Menurut Mulyadi, Gardu Pompa Terowongan Dukuh Atas dikelola oleh Dinas Bina Marga Provinsi DKI Jakarta.

“Ini Dinas Bina Marga, bukan sumber daya air, karena khusus underpass. Jadi sejak 2015 yang mengelola adalah Dinas Bina Marga,” tambahnya.

Baca Juga:  Peduli Bencana, PJ Bupati Pamekasan Beri Bantuan Makanan kepada Korban Banjir

Sementara Anies yang turun ke lapangan meninjau lokasi banjir Dukuh Atas mengatakan bahwa, “Sebetulnya kalau semua berfungsi, tidak perlu ada genangan air. Karena begitu air mulai naik, langsung saat itu juga bisa disedot.”

Anies segera memanggil Dinas Bina Marga DKI perihal panel pompa yang rusak tersebut. Sebab akibat kerusakan itu, butuh waktu satu jam bagi pompa untuk menyedot genangan air setinggi satu meter pada sore tadi.

“Bukan besok. Malam ini langsung dipanggil semua,” ujar Anies.

“Operator di sini menyampaikan bahwa mereka sudah lapor sejak 22 Oktober namun tidak ada tindak lanjut dari atasannya. Jadi saya akan panggil, akan saya tindak atasannya,” kata Anies.

Soal sanksi, Anies mengaku masih akan mengkajinya. Yang pasti, “Kami meminta seluruh aparatur untuk memastikan semua pompa berfungsi dengan baik, setiap potensi masalah dilakukan mitigasi. Dan ini adalah keteledoran,” kata Anies. (Banyu)

 

Related Posts

1 of 156