Mancanegara

Langkah “Kuda” Iran Yang Menyulitkan AS dan Eropa

Langkah Kuda Iran Yang Menyulitkan
Langkah Kuda Iran Yang Menyulitkan. Gambar uji coba rudal balistik Iran terbaru/Foto: jforum.fr

NUSANTARANEWS.CO – Langkah “kuda” Iran yang menyulitkan Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Iran tampaknya telah menjalankan langkah-langkah politik dan militernya dengan cermat dalam beberapa bulan terakhir, baik di kawasan regional maupun dunia internasional. Langkah penarikan parsial dan bertahap dari Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), yang dikenal sebagai kesepakatan nuklir Iran 2015 – masih tetap dalam koridor kesepakatan dan bukan merupakan pelanggaran.

Langkah taktis Iran ini secara langsung telah memojokkan Amerika Serikat (AS) dan sekutu Eropa-nya. Iran mengambil langkah “kuda” ini memang untuk skak AS-Eropa – sebelum melakukan penarikan penuh dari kesepakatan nuklir. Iran tampaknya bertekad untuk menentang hegemoni AS secara terbuka dengan segala konsekuensinya. Iran mungkin akan mengalami resesi, tetapi tidak jatuh dalam kemiskinan.

Langkah “kuda” Iran ini memang sedikit paradox dalam perspektif teori kebijakan luar negeri AS. Iran bukannya melemah tapi malah semakin kuat daya tolaknya. Dengan kata lain, Iran tidak terlalu menganggap penting sanksi AS, bahkan Iran telah menolak tawaran Rusia yang siap menjual satu juta barel minyaknya setiap hari.

Baca Juga:  Inggris Memasuki Perekonomian 'Mode Perang'

Teheran tampaknya memang sudah bertekad akan mengambil langkah drastis menarik diri dari kesepakatan JCPOA.

Sementara beberapa insiden serangan terhadap kapal-kapal tanker minyak di kawasan Teluk dalam beberapa bulan terakhir tidak ada bukti keterlibatan Iran. Mulai dari sabotase al-Fujeira, serangan drone terhadap stasiun pompa Aramco, dan kerusakan pada kapal tanker Jepang. Tapi Iran mengakui secara terbuka telah menembak jatuh drone pengintai raksasa Global Hawk AS dan menangkap kapal tanker Inggris yang sedang berlayar di Teluk Oman. Kapal tanker itu lalu dipaksa berlayar ke pelabuhan Iran di Bandar Abbas.

Teheran telah memainkan langkah demi langkah sesuai dengan langkah lawan-lawannya. Iran terlihat masih tenang-tenang saja menghadapi ancaman perang yang sudah di depan mata. Boleh dibilang Iran menikmati permainan perang Presiden Trump.

Dalam arena diplomasi, Iran menegaskan bahwa, “Tidak ada yang akan mengekspor minyak jika Iran tidak bisa.” Iran juga telah mengumumkan secara terbuka kepada negara-negara tetangga bahwa setiap upaya mengekspor minyak melalui Selat Hormuz akan digagalkan.

Baca Juga:  Apakah Orban Benar tentang Kegagalan UE yang Tiada Henti?

Iran juga dengan cermat memilih menembak jatuh drone raksasa seharga US$ 220 juta ketimbang pesawat Poseidon P-8 yang berisi 38 personel militer di dalamnya. Pilihan tepat yang membuat malu Washington. Malu karena tidak bereaksi dengan cepat. Juga malu karena kecanggihan Global Hawk gagal menghindar dari serangan rudal Iran yang sudah ketinggalan zaman.

Iran menyadari bahwa Presiden Trump sedang mengalami dilema terkait pemilihan mendatang. Perang terbatas dengan Iran bukanlah pilihan terbaik bagi Trump. Gesekan militer dengan Iran dapat memupuskan peluangnya untuk terpilih kembali.

Demikian pula terkait dengan penangkapan kapal tanker Inggris “Stena Impero” di Teluk Oman – Iran hanya mengulangi apa yang dilakukan Inggris ketika membajak “Grace 1” di Gibraltar. Iran mengatakan kepada Inggris bahwa tidak ada konfrontasi perang yang terjadi. (Agus Setiawan)

Related Posts

1 of 3,074