NUSANTARANEWS.CO – Ketua Fraksi Partai Demokrat DPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menjelaskan jika kegaduhan bangsa Indonesia akhir-akhir ini tidak perlu terjadi kalau semua pemimpin maupun masyarakat Indonesia menjaga dan mengamalkan empat pilar kebangsaan dalam kehidupan sehari-hari.
“Dugaan penistaan terhadap pihak atau golongan tertentu tidak perlu terjadi, sepanjang semua pihak, termasuk para pemimpinnya menghormati empat pilar kebangsaan, yaitu UUD 1945, Pancasila, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika,” kata Ibas disela-sela Tilik Desa dalam rangka Reses di Kabupaten Trenggalek, kemarin yang dilanjutkan pagi ini, Senin (8/11).
Ibas juga kembali menegaskan bahwa Pak SBY tidak berada dibelakang aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh elemen bangsa dalam kasus dugaan penistaan Agama Islam yang dilakukan Ahok. “Kami membantah adanya statemen yang intinya menuduh bahwa Pak SBY ada di belakang demo 4 Nopember kemarin,” tambahnya.
Menurut Anggota Komisi X DPR RI ini, pernyataan tidak berdasar yang ditujukan kepada SBY adalah fitnah keji kepada Pak SBY. Dia menambahkan selama 10 tahun kepemimpinan Pak SBY tidak sedikit muncul atau terjadi hal-hal yang berkaitan dengan protes, unjuk rasa atau demonstrasi.
“Dan hal tersebut sangat wajar, lumrah, sepanjang itu konstruktif dan dengan cara yang baik sesuai aturan yang berlaku,” tambahnya.
Menurutnya Demokrasi yang baik adalah yang bermartabat, beretika dan bermoral. Lebih lanjut Ibas memaparkan jika konteks demokrasi tidak ada yang spesial, tidak ada yang sangat luar biasa dalam menanggapi unjuk rasa.
“Seharusnya pemerintah atau pihak-pihak lain malah mendukung dan menyambut baik masyarakat untuk berekspresi menyampaikan pendapat sepanjang tidak anarkis, tidak rusuh dan tidak merusak,” paparnya.
Pihaknya juga berpesan agar semua pihak menghormati golongan atau pihak tertentu. Dalam Kasus Ahok, menurut Ibas seharusnya tidak perlu terjadi seorang pemimpin di DKI atau Pak Ahok melukai pihak tertentu. (Nurcholis/red-02)