NUSANTARANEWS.CO – Korea Utara langusung meyelengarakan acara “pesta kembang api” untuk merayakan keberhasilan uji coba rudal jarak jauh terbarunya di lapangan umum di ibu kota Pyongyang pada hari Jum’at (1/12)
Rodong Sinmun, surat kabar resmi Partai Pekerja Korea, memberitakan bahwa perayaan tanpa kehadiran Kim Jong Un tersebut menandai era baru kemampuan pertahanan Korea Utara dengan peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) Hwasong-15.
Pejabat-pejabat senior berpidato pada acara itu, termasuk Park Kwang Ho, wakil ketua komite sentral Partai Pekerja. Park memuji Kim dan mengatakan peluncuran rudal itu telah mengakhiri sejarah ancaman nuklir AS. Dirinya mengutip pernyataan Kim pada bulan September, yang menyebutkan bahwa Pyongyang akan dengan serius mempertimbangkan “langkah balasan paling keras dalam sejarah yang setimpal” terhadap AS.
Pada tanggal 17 Desember, Korea Utara akan memperingati wafatnya mantan pemimpin negara itu Kim Jong Il. Sementara itu peringatan resmi menjabatnya Kim Jong Un sebagai pimpinan militer tertinggi akan dirayakan pada tanggal 30 Desember.
Banyak negara tengah dalam kewaspadaan tinggi pada bulan ini karena terdapat kemungkinan Korea Utara akan melakukan aksi-aksi provokatif, termasuk meluncurkan rudal balistik.
Media pemerintah pada hari Sabtu menerbitkan foto-foto yang menunjukkan ribuan orang dan tentara yang merayakannya di Kim Il Sung Sung, Pyongyang, yang dihiasi dengan potret besar pemimpin akhir negara tersebut.
“Kami sungguh-sungguh merayakan peluncuran uji coba Hwasong-15 yang berhasil, yang menunjukkan kekuatan dan kehebatan Chosun (Korea Utara) ke seluruh dunia,” baca salah satu spanduk yang dibawa oleh kerumunan yang mengacu pada rudal tersebut.
“Hiduplah Jenderal Kim Jong-un, yang telah membawa kita penyebab historis kenegaraan nuklir yang hebat,” baca spanduk lain yang dipegang oleh peserta.
Wakil Ketua Pak Kwang-ho dari Komite Pusat pengambilan keputusan Partai Pekerja yang berkuasa memerintahkan kerumunan yang merayakan, mengatakan bahwa setelah peluncuran uji coba hari Rabu “sekarang tidak ada negara yang dapat melanggar kedaulatan dan hak kita untuk bertahan dan berkembang.”
Setelah peluncuran rudal balistik antarbenua baru, Kim menyatakan bahwa negaranya kini telah mencapai kenegaraan nuklir penuh.
Foto 1 Desember 2017 ini menunjukkan tentara Korea Utara dan warga Pyongyang mengadakan demonstrasi untuk merayakan deklarasi Korea Utara pada 29 November bahwa mereka telah mencapai kenegaraan nuklir penuh. (Via AFP)
Pyongyang mengatakan bahwa rudal ICBM Hwasong-15-tipe adalah sebuah roket balistik antarbenua yang bisa memuat hulu ledak nuklir super besar yang mampu menyerang seluruh daratan AS.
Washington bereaksi keras terhadap peluncuran rudal terbaru Korea Utara dengan memperingatkan bahwa kepemimpinan Pyongyang akan “benar-benar hancur” bila penggelaran persenjataan rudal jarak jauh tersebut memicu bentrokan militer.
Ketegangan diperkirakan akan terus berlanjut dalam minggu depan karena pasukan militer AS dan Korea Selatan berencana menggelar latihan udara besar-besara dengan mengerahkan sekitar 230 beragam jenis pesawat tempur, termasuk enam pesawat tempur siluman AS F-22 Raptor.
Sementara itu, negara bagian AS di Hawaii menguji sirene peringatan serangan nuklir untuk pertama kalinya sejak berakhirnya Perang Dingin. Dimulainya kembali tes bulanan tersebut terjadi di tengah apa yang Washington sebut sebagai ancaman yang meningkat dari program rudal dan nuklir Korea Utara.
Sebuah rudal yang diluncurkan dari Korea Utara dapat menyerang Hawaii – markas militer AS untuk kawasan Asia Pasifik dalam waktu 20 menit setelah diluncurkan, menurut laporan pers setempat. (Banyu)