Ekonomi

Kondisi BUMN PTSI Tak Kondusif, Karyawan Semen Indonesia Layangkan Surat Tuntutan

Karyawan Semen Indonesia (SKSI) Gelar Aksi (Foto Dok. Nusantaranews)
Karyawan Semen Indonesia (SKSI) Gelar Aksi (Foto Dok. Nusantaranews)

NUSANTARANEWS.CO, Gresik – Ketua Umum Serikat Karyawan Semen Indonesia (SKSI), Eko Wirantono melihat kondisi BUMN PT Semen Indonesia (PTSI) saat ini semakin tidak kondusif. Ketidakpastian kebijakan manajemen menjadi pemicunya.

Kebuntuan komunikasi dengan pimpinan tinggi perusahaan berplat merah asal Gresik, Jawa Timur itu semakin tak tentu arah setelah SKSI melayangkan surat Nomor S-037/SKSI/VI/2018 ke Dirut PTSI pada tanggal 8 Juni 2018.

“Komunikasi ini adalah upaya kami agar manajemen lebih memberikan perhatian kepada peningkatan kinerja perusahaan menjadi lebih baik,” ungkap Eko Wirantono, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (7/6/2018).

Dalam surat tuntutannya, SKSI mengaku prihatin dan menyesalkan atas banyaknya pelanggaran Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang dilakukan oleh manajemen PTSI.

SKSI menolak tenaga pro-hire yang terbukti tidak dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Selain itu, mereka juga menolak tindakan pemborosan manajemen PTSI yang kontradiktif dengan kondisi riil kinerja Perusahaan dan kebijakan cost transformation.

Karena itu, SKSI meminta Kementerian BUMN mengevaluasi pengangkatan pengurus dan pengawas PTSI yang diindikasikan tidak clear and clean dan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

Baca Juga:  Membanggakan di Usia 22 Tahun, BPRS Bhakti Sumekar Sumbang PAD 104,3 Miliar

Sementara itu, Sekretaris Umum SKSI Effnu Subiyanto menambahkan posisi keuangan PTSI semakin bleeding disebabkan karena banyak kebijakan yang tidak efesien dan cenderung pemborosan.

Pemborosan itu menurut Effnu karena Direksi yang baru lebih senang menggunakan tenaga-tenaga prohire yang mahal, banyak sekali konsultan dan bahkan membeli kantor baru di Jakarta.

“PTSI sebetulnya memiliki kantor yang cukup representatif di kawasan Mega Kuningan Jakarta dan saat ini PTSI memiliki 40 tenaga eselon 1. Namun manajemen justru mengontrak 28 tenaga prohire dan terus bertambah saat ini,” terangnya.

Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 3,050