NUSANTARANEWS.CO, Tulungagung –Danunit Intelijen Kodim 0807/Tulungagung Letda Inf Khoiruddin menjelaskan tentang bahaya bahaya paham komonis dan radikalisme. Dirinya mengingat kembali bagaimana dulu para pahlawan dan para tokoh kyai serta ulama gugur dalam memperjuangkan bangsa Indonesia dari penjajahan dan pemberontakan PKI.
Untuk itu, demi membentengi bahaya komunis dan paham radikalisme, Letda Inf Khoiruddin meminta peran serta masyarakat sangat dibutuhkan dalam menjaga kondusifitas keamanan. Dirinya juga menghimbau kepada masyarakat untuk menjahui organisasi terlarang sperti ISIS, Ahmadiyah dan komunis PKI.
“Baru-baru ini terjadi penempelan stiker bergambar palu arit di Madura. Untuk itu kita harus tetap bersatu untuk menjaga keutuhan NKRI,” kata dia saat melakukan sosialisasi bahaya komunis/PKI serta Islam radikal di Aula LPI Al Azhar, Tulungagung, Jawa Timur, Minggu (19/2/2017).
Dirinya juga berpesan agar tidak mencoret-coret bendera merah putih. “Lambang negara seperti bendera merah putih sudah ada undang-undang, sudah ada aturan dan tidak boleh ditulis maupun digambari apapun, jika ada kejadian itu sudah melanggar hukum dan dianggap pelecehan lambang negara,” sambung dia.
Sementara itu, Kasi Bimbingan Agama Islam Pemkab Tulungagung KH. Abdul Kholik juga menyampaiakan selain untuk beribadah masjid adalah tempat untuk berbagi kegiatan keagamaan keilmuan seperti madrasah, tempat konsultasi hukum Islam maupun sosial kemasyarakatan lainnya, bukan untuk menyebar paham radikal dan ujaran kebencian.
Editor: Romandhon