Lintas Nusa

Kerja Sama dengan TNI, 300 Ha Sawah Dicetak Tahun 2019

Tanjung Selor Kerja Sama dengan TNI, 300 Ha Sawah Dicetak Tahun 2019. (Foto: Istimewa)
Tanjung Selor Kerja Sama dengan TNI, 300 Ha Sawah Dicetak Tahun 2019. (Foto: Istimewa)

NUSANTARANEWS.CO, Tanjung Selor – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara), melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) menjadi salah satu dari 8 provinsi yang menandatangani Memorandum Of Understanding (MoU) dan kontrak kerja sama dengan TNI Angkatan Darat untuk program percepatan cetak sawah tahun anggaran 2019. Penandatanganan MoU dilakukan pada 29 April lalu di Bogor, Jawa Barat.

Diungkapkan Kepala DPKP Provinsi Kaltara Andi Santiaji Pananrangi, atas dasar MoU dan kontrak tersebut, maka DPKP Kaltara bersama jajaran TNI AD di tingkat daerah, dalam hal ini Komando Distrik Militer (Kodim) 0903/Tanjung Selor (Tsr) akan bersinergi mengawasi realisasi program tersebut.

Di Kaltara, tahun ini ada 3 lokasi kegiatan cetak sawah yang dilaksanakan melalui program tersebut. Ketiganya di wilayah Bulungan. Yakni Desa Sepunggur, Kecamatan Tanjung Selor seluas 164,25 hektare (Ha); Desa Sajau Hilir, Kecamatan Tanjung Palas Timur seluas 100,00 hektare; dan Desa Tanjung Buka SP-6B Kecamatan Tanjung Palas Tengah seluas 35,75 hektare. Total rencana pencetakan sawah baru di Bulungan 2019 seluas 300 hektare.

Baca Juga:  KPU Nunukan Gelar Pleno Rekapitulasi Untuk Perolehan Suara Calon Anggota DPR RI

“Tahun ini, Kaltara sebenarnya mendapatkan alokasi pencetakan sawah seluas 400 hektare. Kegiatan ini didanai APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) Kementerian Pertanian (Kementan),” tutur Andi yang ditemui ruang kerjanya, baru-baru ini.

Dikatakan Andi, selain di Bulungan, tahun ini DPKP Kaltara juga mengusulkan pelaksanaan program serupa untuk wilayah Kabupaten Nunukan. “Usulan seluas 100 hektare untuk Nunukan, dari 400 hektare yang dialokasikan tahun ini. Tapi karena terkendala oleh status fungsi lahan atau kawasan, maka belum dapat direalisasikan,” jelasnya.

Lebih jauh Andi mengungkapkan, dari 2016 hingga 2018 kegiatan cetak sawah baru di Kaltara telah terealisasi seluas 1.529 hektare (belum termasuk 300 hektare sawah baru yang tengah berproses pada tahun ini) dari rencana 3.200 hektare yang ditargetkan.

Menurutnya, masyarakat sangat antusias atas program ini. Namun tetap ditemui kendala dalam memanfaatkan sawah yang telah dicetak secara optimal.

“Setelah bantuan disalurkan pada tahun ini, pada tahun berikutnya tidak ada kelanjutan bantuan lagi. Akibatnya, lahan yang sudah dicetak sebagai sawah baru akan terbengkalai dan tidak dimanfaatkan lagi oleh masyarakat,” urai Andi.

Baca Juga:  Ketum Gernas GNPP Anton Charliyan Ikut Hadir Deklarasi Ribuan Purn TNI-Polri Dukung Prabowo Gibran di Bandung

Sebagai informasi, kegiatan cetak sawah Kementan terbagi dua. Pertama, cetak sawah yang sebenarnya, dalam arti mengubah lahan tidur menjadi sawah dan optimalisasi lahan. Kedua, optimalisasi lahan, yakni menambah areal luas tanam melalui optimalisasi lahan yang tidak produktif.

Selain di Kaltara, cetak sawah baru dilakukan bekerja sama dengan TNI AD di lahan-lahan tidur di luar Jawa, antara lain, Lampung, Sumatera Selatan (Sumsel), Pulau Kalimatan dan Papua.

(hms/nus)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,050