Politik

Keikutsertaan Cak Imin Resmikan Kereta Bandara Soetta Sebagai Lobi Politik

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pengamat Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menyatakan dalam dunia politik, perilaku atau tindakan politik penuh dengan simbol dan pertanda yang dapat ditafsirkan dengan berbagai macam sudut pandang.

Menurut dia, dengan diajaknya Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskadar (Cak Imin) yang notabene hanya sebagai Ketua Partai merupakan sebuah tanda sedang terjadi lobi politik tingkat tinggi antar keduanya.

“Diajak sertanya Cak Imin dalam peresmian stasiun kereta api Bandara Soetta adalah simbol atau pertanda politik yang mungkin ditafsirkan sebagai kedekatan atau ada semacam lobi politik tingkat tinggi menuju pilpres 2019 mendatang,” ungkap dia saat dihubungi Nusantaranews.co, Selasa (2/1/2017).

Ubedilah menjelaskan, tidak ada kepastian tafsir tentang kehadiran Cak Imin pada peresmian stasiun Kereta Bandara Soetta merupakan pertanda akan digandengnya Cak Imin menjadi cawapres Jokowi di Pilpres 2019.

Akan tetapi menurutnya kans Cak Imin dampingi Jokowi terbuka lebar, mengingat Cak Imin dalah tokoh representasi warga NU.

Baca Juga:  Dukung Di Munas Golkar 2024, Satkar Ulama Jawa Timur Beber Dukungan Untuk Airlangga

“Bisa dibenarkan. Sebab mungkin ada pertimbangan kultur politik pada Cak Imin, karena basis kultur politiknya yang nahdhiyiin,” paparnya.

Selain itu, Ubedilah melanjutkan keikutsertaan Cak Imin dalam peresmian Kereta Bandara Soetta dapat dimaknai sebagai lobi politik terkait dengan reshuffle kabinet kerja Jokowi.

“Mungkin juga untuk membicarakan reshuffle kabinet pengganti Khofifah Indar Parawansa setelah pengunduran dirinya karena mencalonkan diri sebagai cagub Jawa Timur,” jelasnya.

Sebab Khofifah lanjut dia, basis kulturalnya adalah Nahdhiyin, sehingga Jokowi mencari penggantinya memerlukan komunikasi dengan Cak Imin.

Pewarta: Syaefuddin A

Related Posts

1 of 22