Puisi

Kecuali Hujan Abu Gunung Kelud di Yogya

Puisi Abdul Wachid B.S.
Kecuali

kau aku dipertemukan oleh iblis
ketika pohon khuldi itu menegak
bagai cagak, maka segala nyaris
kau aku lupakan, kecuali keabadian

Yogyakarta, 1 februari 2014
Hujan Abu Gunung Kelud di Yogya

di pagi ini seperti malam
meleleh abu di daundaun
di rerumputan, di jalanjalan
tidak ada sumbu yang

bisa dinyalakan menjadi terang
memutih semua dan segala
menutup pandang mata
menutup pintu dan jendela

tetapi di dalam rumah hati
justru semua pintu jendela membuka
menjadilah panorama
dibaca oleh mata cinta :

di pagi ini di setiap butiran debu
di setiap butiran hujan
menjadi kendaraan malaikat
untuk mendekatkan kembali

antara langit dan bumi
memberi salam kepada para nabi
membagi salam kepada para kekasih
lalu turunlah hujan yang membawa kebaikan

kau aku bersaksi dalam sahadat
kau aku merayakan shalawat
di pagi ini memang tidak ada burungburung
tetapi hati kau aku yang

menerbangkan doadoa dhuha
ke tahta yang
maha
hyang

Jumat 14 Februari 2014

Abdul Wachid B.S., lahir 7 Oktober 1966 di Bluluk, Lamongan, Jawa Timur. Achid alumnus Sastra Indonesia Pascasarjana UGM (Magister Humaniora), jadi dosen-negeri di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Purwokerto, dan sekarang sedang studi Program Doktor Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Universitas Negeri Sebelas Maret Solo.

Buku-buku karya Achid : (1) Buku puisi, Rumah Cahaya(1995). (2) Buku esai, Sastra Melawan Slogan (2000). (3) Buku kajian sastra, Religiositas Alam : dari Surealisme ke Spiritualisme D. Zawawi Imron (2002). (4) Buku puisi, Ijinkan Aku Mencintaimu (2002). (5) Buku puisi, Tunjammu Kekasih (2003). (6) Buku puisi, Beribu Rindu Kekasihku (2004). (7) Buku kajian sastra, Membaca Makna dari Chairil Anwar ke A. Mustofa Bisri (2005). (8) Buku esai, Sastra Pencerahan (2005). (9) Buku kajian sastra dan tasawuf, Gandrung Cinta (2008). (10) Buku kajian sastra, Analisis Struktural Semiotik: Puisi Surealistis Religius D. Zawawi Imron(2009). (11) Buku puisi, Yang (2011). (12) Buku puisi, Kepayang (2012). (13) Buku puisi, Hyang (2014).

Related Posts

1 of 127