Puisi Nuriman N. Bayan
DI SETAPAK REMANG INI
Di setapak remang ini
jalan mana hendak kau tuju?
ke masa depan?
hari tidak sedang berlari ke belakang
dan kenangan–
lagi lagi meminangmu.
“jalan panjang yang kau tempuh
itu setapak menuju pulang”
gumam jalan padamu yang letih
Morotai, 19 April 2018.
KEPADA PUISI
kau adalah bisoa
dalam tidurku
dodola dalam mimpiku.
Morotai, 2018.
KE TANAHKU KAU BERTANDANG DI KOTAKU AKU HILANG
Aku mengenalmu, lebih
dari ombak kepada bisoa
atau Indonesia kepada Halmahera
ini ingatan seperti udara, menyusup
mengendap dalam napas. dan aku
tak bisa berpaling. benar benar tak bisa
meski malam berkali-kali meminang pagi
ke tanahku kau bertandang
di kotaku aku hilang.
Ternate, 3 Februari 2018.
PUISI
Terasa, saya telah lupa menulis puisi
tapi seingat saya, puisi adalah Ibu
Ia selalu menyimpan ritmisnya meski gerimis.
Morotai, 29 April 2018.
Nuriman N. Bayan atau lebih dikenal dengan Abi N. Bayan lahir di desa Supu Kec. Loloda Utara, Kab. Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara, pada 14 September 1990. Anak dari Hi. Naser Dano Bayan dan Rasiba Nabiu. Saat ini menjadi Pembina Komunitas Parlamen Jalanan Maluku Utara (Komunitas Teater) dan Komunitas Penulis Tepi. Buku puisi bersamanya, antara lain: Kita Halmahera, Kitab Puisi Penyair Maluku Utara, Mengunyah Geram, Rumah Seribu Jendela, Ombak Ombak Tepi, Soekarno dan Wong Cilik Dalam Puisi, Senja Langit Jatigede, Negeri Bahari, Senyuman Lembah Ijen, Embun-embun Puisi, Bait Kisah Musim Hujan dan pernah terbit di Majalah Simalaba, Majalah Mutiara Banten serta di beberapa surat kabar (Lampung Post, Bangka Post, Posko Malut, Kabar Harian Madura) juga terpublikasi di beberapa media online. Kini tinggal di Ternate.