Kasus Korupsi e-KTP, Sekelompok Pemuda Desak KPK Periksa Puan Maharani dan Pramono Anung
NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Belasan pemuda mengatasnamakan Derap 98 melakukan aksi unjuk rasa di depan KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (29/5/2019). Peserta aksi sambil memegang poster bergantian berorasi dan membacakan pernyataan sikap.
Mereka menuntut KPK untuk segera memeriksa Puan Maharani atas dugaan aliran dana suap e-KTP pada pemerintahan SBY. Mereka juga menagih janji Nawacita Jokowi-JK mewujudkan pemerintahan yang bersih dengan melakukan langkah mencopot menteri-menteri yang tersandung kasus korupsi.
Derap 98 mengatakan Puan Maharani yang sekarang menjabat sebagai Menteri Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) disebut namanya oleh Setya Novanto dalam sidang pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta. Setya Novanto terdakwa kasus korupsi pengadaan kartu tanda penduduk berbasis elektronik (e-KTP) menyebut ada uang hasil korupsi yang mengalir kepada Puan Maharani dan Pramono Anung.
Peserta aksi menyayangkan KPK sudah setahun lebih belum juga memeriksa keterlibatan Puan Maharani dan Pramono Anung atas aliran dana suap e-KTP yang merugikan negara sebesar Rp 2,314 triliun. Mereka menduga KPK tebang pilih mengungkap keterlibatan elit-elit politik menerima aliran dana tersebut.
“KPK seperti tidak berani menetapkan Puan Maharani, Pramono Anum dan elit-elit partai lainnya sebagai tersangka baru dalam kasus mega korupsi e-KTP. Penetapan tersangka seperti tebang-pilih,” ujar Koordinator Lapangan Mizar Tagep.
Humas aksi, Amri Mamonto memberi keterangan bahwa aksi mereka lakukan adalah aksi bersih-bersih Kabinet Kerja Jokowi. Untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, peserta aksi menuntut Presiden Jokowi melakukan pembersihan di dalam lingkaran istana.
“Jokowi jangan sampai kalah oleh politikus. Untuk itu jangan ragu untuk melakukan pembersihan orang di sekitarnya, baik yang tersandung kasus korupsi maupun yang menjadi benalu dalam pemerintahannya. Ini jadi tugas relawan menjaga kemurnian Jokowi,” katannya.
Sekitar jam 16.00 WIB, para peserta aksi membubarkan diri setelah membagi-bagikan selebaran sekitar lingkungan KPK.
(ach/eda)
Editor: Eriec Dieda