Budaya / SeniPuisi

Karnaval Rindu – Puisi Gus Nas

Rumah Penantian di Tanahmu yang Rindu. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Pinterest)
Rumah Penantian di Tanahmu yang Rindu. (FOTO: NUSANTARANEWS.CO/Pinterest)

KARNAVAL RINDU

Kalender tua ini seakan ingin banyak cerita
Pada daun dan batu dalam keriput waktu
Tapi gerimis telah mengucapkan segalanya
Ketika hujan hanya tinggal derai di kelopak mata

Waktu bergegas dengan cemas mengejar arah cinta mencari makna
Tahun-tahun terus berlalu dan beku di masa lalu
Hanya karnaval rindu yang tak henti merayakan masa depan dalam dekapan doa-doa Ibu

Usai sudah luka ini
Usai sudah duka lara
Sebab karnaval rindu telah mengalir dalam nadi dan detak jantungmu
Mengibarkan kembang api di cakrawala

Di penghujung tahun ini hanya ada embun dan hening pada keningku
Hanya ada cinta dan doa pada sisa-sisa nafasku

Bukalah pintu kalbuku
Mawar kemesraan akan menyambutmu
Sebab kisah resah di masa lalu telah kukafani seorang diri
Kukubur dan kutabur dengan wangi dan putih melati

Gus Nas Jogja, Akhir Desember 2018

MENANTI JANUARI

Menanti Januari dengan seikat rindu
Senja terakhir bulan Desember ini kukirimkan doa untukmu

Baca Juga:  Pencak Silat Budaya Ramaikan Jakarta Sport Festival 2024

Berharap ada bianglala pada sisa langkahku
Kaki langit kudaki dengan tarian rindu
Adakah suara orkestra akan bergema di sana?

Ujung Desember ini selalu mencuri perhatianku
Ketika kucari ribuan kata di kedalaman samudera
Selalu saja ada yang hilang saat sunyi menghadang

Menanti Januari sudah menjadi takdirku
Sebab cinta pertama telah sirna ditelan senja

Gus Nas Jogja, Penghujung Desember 2018

HM Nasruddin Anshoriy Ch atau biasa dipanggil Gus Nas mulai menulis puisi sejak masih SMP pada tahun 1979. Tahun 1983, puisinya yang mengritik Orde Baru sempat membuat heboh Indonesia dan melibatkan Emha Ainun Nadjib, HB. Jassin, Mochtar Lubis, WS. Rendra dan Sapardi Djoko Damono menulis komentarnya di berbagai koran nasional.

Baca juga: Ibu Kita Syahrini – Puisi HM Nasruddin Anshoriy Ch

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected]

Related Posts

1 of 3,195