NUSANTARANEWS.CO, Jerman – Pada hari Minggu, Kanselir Jerman Angela Merkel telah menyatakan dukungannya terhadap rencana presiden Prancis untuk menciptakan kekuatan militer bersama Uni Eropa (UE) yang dapat melakukan intervensi hot spot di seluruh dunia.
“Saya mendukung proposal Presiden Macron untuk inisiatif intervensi,” kata Merkel kepada surat kabar Frankfurter Allgemeine Sonntagszeitung.
“Kekuatan intervensi seperti itu harus masuk ke dalam struktur kerja sama pertahanan militer strategis bersama,” tambahnya.
Keputusan Merkel telah menjadi langkah terobosan penting dalam pembicaraan jangka panjang, yang sebelumnya terhambat karena pendekatannya yang telalu hati-hati terhadap gagasan itu.
Gagasan ini merupakan elemen penting dari reformasi pertahanan Emmanuel Macron, yang bertujuan untuk mendorong integrasi yang lebih erat dari kapasitas pertahanan Eropa.
Presiden Macron memuji pernyataan Kanselir Jerman Angela Merkel sebagai langkah positif “terhadap pandangan Perancis” dan Eropa yang lebih kuat, sebagaimana dilaporkan Deutsche Welle.
Seperti diketahui dalam kegamangan situasi batas dewasa ini, UE berupaya menyolidkan negara-negara anggotanya agar dapat bangkit dan menjadi kekuatan yang diperhitungkan di masa mendatang. Oleh karena itu, diperlukan UE yang kuat, bertanggung jawab, dan dipersenjatai serta memiliki kebijakan strategi global yang baru yang betul-betul mampu memenuhi kebutuhan, harapan, dan aspirasi rakyatnya.
Apalagi bila melihat dinamika politik kawasan Eropa beberapa tahun belakangan ini yang kerap mengalami turbulensi yang cukup mengkhawatirkan. Ditambah lagi dengan krisis di luar perbatasan Eropa yang secara langsung berdampak terhadap masyarakat Eropa.
Situasi ini membuat UE perlu segera melakukan reformasi di berbagai bidang guna mengatasi ancaman “gerakan ekstrim” yang kini menghantui Eropa. Selain menyikapi peluang ekonomi global yang mulai bergeser ke “Timur”. Bila UE berhasil melakukan reformasi dengan 500 juta jiwa penduduknya yang terdidik dan terlatih, maka UE memiliki potensi yang dahsyat sebagai kekuatan ekonomi, politik dan militer global di masa mendatang.
Dukungan Merkel memang menyegarkan kembali hubungan Jerman-Perancis yang belakangan agak terguncang, apalagi setelah peristiwa Brexit.
Merkel kembali menegaskan komitmen Jerman yang sangat membutuhkan Perancis yang kuat. “Eropa akan lebih baik jika Perancis kuat,” kata Markel. Seluruh dunia berubah, itulah sebabnya Jerman siap mengubah perjanjian. “The whole world is changing, that is why Germany is ready to change the treaties,” tegas Markel.
Seperti dikutip Reuters, “Kami sepakat untuk mengembangkan ‘common road map’ untuk perspektif jangka menengah Uni Eropa,” kata Merkel, dalam konferensi pers bersama dengan Macron.
Memang UE harus segera melupakan Inggris dan kembali menyolidkan UE dan Zona Euro. Sebagai motor integrasi Eropa, Prancis dan Jerman dituntut mampu membuat UE yang lebih efisien, UE yang lebih demokratis, dan UE yang lebih politis. Sebuah kesepakatan baru Franco-Jerman baru’ yang jauh lebih terstruktur’ mengenai investasi, keamanan perbatasan Eropa, dan pertahanan.
Memang beberapa tahun terakhir, hubungan Franco-Jerman yang menjadi motor Uni Eropa, agak goyang. Oleh karena itu, pernyataan Merkel kali ini, menjadi penting bagi perbaikan hubungan kedua negara tersebut guna menyolidkan UE.
Bila semua hal itu bisa diwujudkan tentu akan menguntungkan bagi semua negara anggota – dan penduduk UE. Namun tujuan ini hanya bisa diwujudkan dengan Eropa yang bersatu dan berkomitmen yang berbasis: keberagaman sebagai sumber kekuatan.***