NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Joko Widodo (Jokowi) dinilai tidak membutuhkan visi misi baru dalam Pilpres 2019 karena sudah memiliki sejak 2014 silam. Jokowi cukup menyampaikan visi misinya tersebut dan meyakinkan masyarakat tentang capaiannya.
“Jokowi tidak perlu visi misi karena sudah dibuat 5 tahun lalu, Jokowi cukup dengan meyakinkan ke rakyat hasil dan capaiannya, serta paparkan program (RPJMN) 5 tahun ke depan,” kata kritikus Natalius Pigai, Jakarta, Jumat (11/1/2019).
Sementara itu, Pigai menilai Prabowo Subianto memberi harapan baru bagi Indonesia dengan visi misi yang progresif.
“Prabowo memberi harapan Indonesia baru dengan visi misi yang progresif. Jadi, ini permainan status quo vs perubahan atau regres vs progres,” ujar tokoh kelahiran Paniai, Papua tersebut.
Mantan komisioner Komnas HAM ini menambahkan, pemilihan presiden tidak hanya soal memilih seorang individu Jokowi atau Prabowo. Namun, seluruh rakyat Indonesia turut menentukan perjalanan dan nasib bangsa Indonesia, setidaknya 5 tahun ke depan.
“Pemilihan presiden tidak hanya memilih seseorang individu Jokowi atau Prabowo. Tapi kita turut serta menentukan perjalanan dan nasib bangsa ini 5 tahun mendatang,” pungkasnya.
(eda/bya)
Editor: Banyu Asqalani
