NUSANTARANEWS.CO – Pada 13 Juni 1944 Jerman mengirim peluru kendali yang menyasar London. Senjata itu kemudian dikenal Vergeltungswaffe 1 (V-1) atau Fieseler Fi 103. Tentara Jerman meluncurkan V-1 ini dari lokasi dekat laut, Pas-de-Calais.
Sepanjang 13 Juni 1994 hingga 29 Maret 1945, atau Perang Dunia II, Jerman disebut-sebut berhasil mengirimkan sedikitnya sekitar 10.500. Namun tak lebih dari separuhnya berhasil menyasar target sampai akhirnya lokasi peluncuran dan tempat penyimpanan bawah tanah V-1 di Saint-Leu-d’Esserent, Nucourt dan Rilly-la-Montagn berhasil dihancurkan dengan bom oleh sekutu dalam Operasi Crossbow.
Rudal V-1 merupakan salah satu senjata rahasia Hitler yang dimiliki Nazi Jerman. Dengan rudal ini Hitler mengubah jalannya Perang Dunia II pada 1944. Peluncuran rudla V-1 ke Inggris pada 13 Juni 1944 terhitung sebagai kali pertama V-1 digunakan. Serangan rudal ini hanya berselang seminggu setelah D-Day atau Pendaratan Normandia.
Rudal itu tampaknya sengaja dinamai V-1 atau Vergeltungswaffen sebagai senjata pembalasan. Nyatanya, Vergeltungswaffe 1 (bahasa Jerman) berarti senjata balas dendam 1.
Berbagai sumber menyebutkan bahwa rudal V-1 memiliki jangkauan 250 kilometer dan mengusung hulu ledak seberat 850 kilogram. Untuk terbang V-1 mampu meluncur dengan kecepatan 640 kilometer per jam.
Intelijen Inggris meyakini Jerman telah mengembangkan rudal V-1 sejak akhir 1943 sebelum akhirnya benar-benar digunakan setahun kemudian. Informasi tentang senjata rahasia Hitler berasal dari sejumlah sumber. Constance Babington-Smith, Women’s Auxiliary Air Force (WAAF) kemudian memperlihatkan foto hasil pengintaiannya terkait keberadaan rudal V-1 di Peenemunde. Foto-foto itu kemudian ditindaklanjuti setelah diketahui pengoperasian V-1 berada di sebuah pulau, Peenemunde.
Sejak saat itu Constance Babington Smith dikenal dunia sebagai penemu lokasi pengoperasian rudal V-1.
Sekadar informasi, Constance Babington Smith adalah seorang jurnalis dan penulis. Semasa Perang Dunia II ia dikenal berkat pekerjannya sebagai wartawan dan agen intelijen. Pengetahuannya tentang pesawat membawa Constance ke WAAF dalam Perang Dunia II. Di WAAF Constance bertugas di Central Interpretation Unit (CIU) di RAF Medmenham dan menyandang pangkat Petugas Penerbangan (Flight Officer). Dia kemudian bekerja sebagai interpretasi foto pengintaian udara sampai akhirnya menemukan lokasi pengoperasian rudal V-1 milik Jerman di Peenemunde.
Salah satu insiden nahas paling diingat akibat serangan rudal V-1 Jerman terjadi pada 5 Juli, di mana 2.500 orang tewas bahkan Kementerian Udara di Strand dihajar rudal V-1 yang mengakibatkan terbunuhnya 198 orang. (red/ed/nn)
Editor: Banyu Asqalani