NUSANTARANEWES.CO, Sumenep – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, berencana mendirikan bank sampah di setiap desa sebagai respons terhadap meningkatnya jumlah sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Kacamata Batuan. Rabu, 24 April 2024.
Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto, menyatakan bahwa setiap harinya sekitar 40 ton sampah masuk ke TPA, sehingga bank sampah di setiap desa dianggap penting untuk memudahkan proses pengelolaan sampah.
Arif menjelaskan bahwa meskipun sudah ada 4 bak sampah kontainer di kota, masih banyak sampah yang tersebar di luar kontainer tersebut karena kesadaran masyarakat dalam membuang sampah masih rendah.
Sebelum bank sampah didirikan, Arif mengimbau masyarakat untuk menyediakan tempat sampah di rumah masing-masing dan menegaskan bahwa DLH akan mengambil sampah dua kali sehari.
Selain itu, Arif juga berharap para pemilik toko di pinggir jalan agar disiplin dalam menjaga kebersihan dan mengajak semua orang untuk tidak membuang sampah sembarangan.
Saat ini, bank sampah sudah tersedia di tiga desa, yaitu Desa Pamolokan, Marengan, dan Bangselok, namun masih ditemukan tumpukan sampah di setiap desa, menunjukkan bahwa kesadaran masyarakat masih perlu ditingkatkan.
Menurut Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto, bank sampah akan membantu memudahkan proses pengelolaan sampah, serta meningkatkan kesadaran masyarakat dalam membuang sampah pada tempatnya.
Dengan adanya bank sampah di setiap desa, diharapkan warga akan lebih termotivasi untuk memilah dan membuang sampah secara teratur, sehingga dapat menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat.
“Rencana pendirian bank sampah ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk kepala desa, lurah, dan camat, yang berharap agar implementasinya dapat segera direalisasikan demi kebaikan lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan,” pungkasnya. (mh)
