HeadlineHot TopicTerbaru

ISIS Mengklaim Diri Bertanggungjawab Atas Teror Bom Kampung Melayu

NUSANTARANEWS.CO, JakartaIslamic State of Iraq and Syria (ISIS) telah mengklaim bertanggungjawab atas teror bom bunuh diri di Kampung Melayu yang terjadi pada Rabu 23 Mei 2017 lalu. Aksi teror itu menewaskan setidaknya 5 orang, termasuk 2 terduga pelaku, dan menimbulkan korban luka sebanyak 12 orang.

ISIS menyatakan klaim itu yang dsampaikan sebuah media, Amaq News Agency, seperti yang dilaporkan oleh SITE Inteliigence Group — firma analis dan intelijen privat berbasis di Maryland, Amerika Serikat dan diberitakan Turkish Radio and Television World, Jumat, (26/5/2017).

“Agensi berita Amaq ISIS melaporkan bahwa serangan anggota kepolisian pada 24 Mei 2017 di Jakarta Indonesia dilakukan oleh salah satu pejuang ISIS,” tulis Amaq yang dimuat dalam laman situs SITE Inteliigence Group, Jumat 26 Mei 2017.

TRT World juga menuliskan bahwa unit anti-teror kepolisian Indonesia telah menyerbu rumah terduga bomber bunuh diri. Kini, penyidik tengah mengumpulkan bukti apakah serangan bom Kampung Melayu memiliki kaitan dengan ISIS.

Baca Juga:  Punya Modal Kuat, Cagub Luluk Optimis Menang di Pilgub Jatim

Namun sementara ini, sejumlah aparat pemerintah telah menduga kuat bahwa ISIS merupakan dalang di balik sejumlah peristiwa teror yang menerpa Manchester 22 Mei 2017, Marawi Filipina 23 Mei 2017, dan Kampung Melayu 24 Mei 2017. Aksi teror bom di Manchester terjadi saat konser Ariana Grande berlangsung pada Senin malam waktu setempat. Setidaknya ledakan itu menewaskan 22 orang dan melukai 64 orang.

Meski belum dikonfirmasi oleh pemerintahan Inggris, sejumlah pakar dan analis menilai bahwa bom di Manchester didalangi oleh ISIS. Media Amerika Serikat, Fox News juga sempat memberitakan bahwa ISIS merupakan dalang serangan tersebut.

Sementara itu, aksi teror juga terjadi di Mindanao, Filipina. Baku tembak terjadi antara militan pro ISIS dengan militer Filipina di Marawi, Pulau Mindanao pada Selasa, 23 Mei 2017. Menurut Independent pada 24 Mei 2017, kelompok militan itu dikenal sebagai pemberontak Maute atau Islamic State of Lanao yang terafiliasi dengan ISIS.

Baca Juga:  Cagub Luluk Siapkan Pengembangan Pendidikan Pesantren Berkualitas di Jatim

Sampai 25 Mei 2017, diketahui ada sekitar 30 hingga 40 pemberontak Maute atau Islamic State of Lanao -sebuah kelompok militan eks-Moro dan pro ISIS – dikabarkan menebar teror dengan menembaki sejumlah rumah warga dan bangunan pemerintah, serta membakar bangunan, membakar tempat ibadah, menduduki jembatan, rumah sakit, sebuah gereja, dan kampus.

Reporter: Richard Andika
Editor: Romandhon

Related Posts

1 of 36