Mancanegara

ISIS Disebut Terus Melawan di Suriah dan Merubah Taktik Perangnya

Juru bicara pasukan Operasi Inherent Resolve Amerika Serikat dan koalisi di Suriah dan Irak, Kolonel Angkatan Darat Ryan Dillon
Juru bicara pasukan Operasi Inherent Resolve Amerika Serikat dan koalisi di Suriah dan Irak, Kolonel Angkatan Darat Ryan Dillon. (Foto: Centcom)

NUSANTARANEWS.CO, Washington – Juru bicara Operasi Inherent Resolve Kolonel Angkatan Darat Ryan Dillon dari Baghdad mengatakan pasukan Demokratik Suriah (SDF) dan pasukan keamanan Irak yang didukung koalisi AS terus mencari celah untuk mengekspoitasi kelemahan dan melakukan serangan terhadap ISIS yang kini berada di Sungai Eufrat tengah.

Kolonel Dillon mengatakan pasukan Suriah telah mengamankan wilayah-wilayah yang telah mereka bebaskan dari penguasaan ISIS, terutama di sekitar Raqqa yang merupakan ibukota dari kekhilafahan ISIS yang diproklamirkan beberapa tahun lalu.

Sementara pasukan SDF dan koalisi AS berusaha menahan laju ISIS di daerah lembah Sungai Eufrat.

Kolonel Dillon menyebut ISIS masih mengontrol sejumlah wilayah. “Ini dekat Hajin, yang berada di sepanjang Sungai Eufrat utara Al Bukamal dan Dshisha, dekat perbatasan Suriah-Irak.

Di Irak, operasi keamanan dan stabilitas terus berlanjut, dan pasukan keamanan Irak terus mencari teroris ISIS. Sementara ISIS telah berlarian untuk berkumpul kembali di terowongan. “Kondisi ini masih menjadi ancaman di negara tersebut (Irak),” kata Kolonel Dillon.

Baca Juga:  Termasuk untuk Indonesia, Raja Maroko King Mohammed VI Tunjuk Dubes Baru

“ISF (Iraq Security Force) tahu musuh mereka. Dan mereka juga menyadari bahwa musuh itu adalah ancaman. Dan mereka merencanakan untuk memulai langkah-langkah keamanan dengan dukungan pasukan koalisi dalam situasi kritis ini, terutama menjelang pemilihan parlemen pada Mei mendatang,” sambung Kolonel Dillon.

Sehingga, kata dia, pekerjaan di Irak masih sangat banyak yang mesti dilakukan. ISIS masih aktif melakukan perlawanan. “Koalisi tetap fokus pada peningkatan kapasitas mitra kami di Irak untuk mempertahankan posisi mereka dan melindungi warga dari serangan para teroris,” katanya.

Sementara itu di sebagian besar wilayah Suriah timur ISIS sudah berhasil dipukul mundur, namun kelompok teror tersebut justru merubah target dan melakukan penyerangan terhadap pasukan pro rezim di barat.

“ISIS mulai melakukan serangan yang sangat intens di sisi barat SUngai Eufrat di bagian luar Abu Kalam melawan pasukan pro-rezim. Dan kita juga merebut kembali kawasan di Damaskus selatan,” kata Kolonel tersebut.

Baca Juga:  Raja Maroko King Mohammed VI Sambut Kunjungan Kenegaraan Presiden Prancis Emmanuel Macron di Dar al-Makhzen

Kendati telah dikalahkan secara militer, kata Kolonel Dillon, sisa-sisa kelompok ISIS masih belum mau menyerah dan terus melakukan perlawanan. “Banyak dari mereka berlarian, kembali ke kawasan gurun dan masuk ke pedesaan untuk bersembunyi dan berusaha untuk berkumpul kembali,” kata Dillon kepada wartawan di Pentagon.

Pengejaran kelompok ISIS diakuinya mengalami kendala yang cukup pelik pasca pelarian mereka. Pasalnya, anggota-anggota ISIS kini tak hanya bersembunyi di desa-desa tetapi juga berbaur dengan masyarakat setempat. Hal inilah yang membuat mereka selalu muncul di Suriah utara.

“Sementara pasukan keamanan Irak terus mencari dan menangkap operator ISIS di wilaha mereka,” ujar Kolonel Dillon. (red)

Editor: Eriec Dieda

Related Posts

1 of 3,066