NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Pusat penelitian dan pengembangan atau research and development (R&D) center Apple yang pertama di Indonesia sebagai pusat inovasi memiliki tujuan untuk menciptakan teknologi digital terbaru milik Apple. Termasuk pengembangan aplikasi yang dapat digunakan pada gawai yang mereka produksi.
“Investasi di bidang peranti lunak dan riset ini sebagai upaya Apple memenuhi TKDN 30 persen sehingga bisa menjual perangkat besutan mereka di Indonesia,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto usai bertemu dengan Direktur South Asia Apple Michel Coulomb di Jakarta, Kamis (30/3/2017) seperti dikutip dari siaran pers kemenperin, Jumat (31/3/2017).
Perlu diketahui, kata Airlangga, untuk memenuhi syarat TKDN 30 persen, Apple harus berkomitmen untuk berinvestasi sebesar Rp550 miliar hingga Rp700 miliar. Ini tertuang pada Peraturan Menperin No. 65 tahun 2016 tentang Ketentuan dan Tata Cara Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Produk Telepon Seluler, Komputer Genggam (Handheld), dan Komputer Tablet.
Baca: Mei 2017 400 Pekerja Lokal Siap Operasikan Pusat Inovasi Apple
“Dalam pertemuan tadi, mereka mengucapkan terima kasih karena pemerintah telah mengeluarkan sertifikasi TKDN sehingga Apple bisa menjual produk smartphone 4G di Indonesia,” kata Airlangga.
Untuk diketuian, TKDN merupakan peraturan yang digodok pemerintah sejak tahun 2015, di mana vendor global harus menenuhi TKDN atau persentase komponen buatan Indonesia yang dipakai dalam sebuah produk, dalam hal ini adalah smartphone berbasis jaringan 4G LTE.
Pada kesempatan tersebut, Apple juga melaporkan bahwa produk iPhone 7 dan 7 Plus akan dirilis di Indonesia pada Jumat (31/3/2017) ini. “Kami meyakini masuknya produk Apple di Indonesia akan memacu tingkat komponen lokal dan jumlah pengembang aplikasi di dalam negeri,” tutur Airlangga. rsk/rep)
Editor: Achmad Sulaiman