Mancanegara

Inggris Menambah Panas Tensi Konflik AS-Iran di Teluk

Inggris menambah panas Tensi konflik
Inggris menambah panas Tensi konflik. Sekretaris Negara AS Mike Pompeo berfoto bersama Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt di Dewan Eropa di Brussels, Belgia, 13 Mei 2019/Foto: Reuters

NUSANTARANEWS.CO – Inggris menambah panas tensi konflik AS-Iran di kawasan Teluk. Sekretaris Negara untuk Urusan Luar Negeri Inggris, Jeremy Hunt mengutuk serangan sambil menyerukan solusi diplomatik. Seperti dikatakannya, “Serangan-serangan terbaru ini merupakan pola perilaku Iran yang tidak stabil dan dapat menimbulkan bahaya serius bagi kawasan itu yang merupakan jalur penting bagi pelayaran tanker dan awaknya untuk dapat melewati perairan internasional tersebut dengan aman. Oleh karena itu, kami menyerukan kepaa Iran agar segera menghentikan semua bentuk aktivitas destabilisasi. Inggris tetap akan berkoordinasi erat dengan mitra internasional untuk mencari solusi diplomatik guna mengurangi ketegangan.”

Ketegangan yang terus meningkat di wilayah teluk telah mengerek tinggi harga minyak dunia. Atmosfir perang yang menyelimuti Washington dan Teheran semakin meluas di kawasan. Presiden Trump menegaskan bahwa jalur sempit Selat Hormuz akan tetap terbuka untuk lalu lintas minyak dunia. Padahal Iran mengklaim perairan sepanjang dua mil itu sebagai wilayah teritorial Iran.

Baca Juga:  Dewan Kerja Sama Teluk Dukung Penuh Kedaulatan Maroko atas Sahara

Pada hari Kamis, Presiden Trump berbicara mengenai kesepakatan nuklir yang dibatalkan di tengah mediasi kunjungan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe ke Teheran. Abe kemudian melakukan pembicaraan pribadi dengan Trump setelah kunjungannya ke Iran. Pada hari Jum’at, Trump mengatakan bahwa dirinya terbuka untuk melakukan.

Mediator lain, perdana menteri Irak, Adel Abdul-Mahdi, memanggil menteri luar negeri AS, Mike Pompeo, untuk mendesak Washington menurunkan tensi yang semakin panas.

Menteri energi Arab Saudi, Khalid Al-Falih, mengatakan kerajaan sedang memantau situasi dengan penuh “keprihatinan”. Al Falih meminta agar komunitas internasional memikul beban dan tanggung jawab bersama sambil mengambil tindakan tegas untuk mengamankan lalu lintas maritim di perairan di kawasan itu,” ujar Falih.

Kekuatan dunia lainnya menyerukan ketenangan. Cina mendesak semua pihak untuk “menyelesaikan konflik melalui dialog”, sementara Uni Eropa menyerukan “pengekangan maksimum”. Rusia, memperingatkan untuk tidak mengambil “kesimpulan tergesa-gesa”.

Tanker minyak yang diserang hanya berjarak 10 mil laut dan sedang berlayar menuju Asia ketika diserang oleh ledakan pada Kamis dini hari sesaat setelah melewati Selat Hormuz yang berjarak 25 mil laut dari pantai selatan Iran.

Baca Juga:  Rezim Kiev Kehilangan Lebih dari Seribu Tentara Per Hari di Garis Depan

Front Altair membawa naphtha, produk minyak bumi olahan, milik Frontline, sebuah perusahaan yang terdaftar di Oslo yang dilanda oleh tiga ledakan, menurut pejabat Norwegia.

Ledakan juga menghantam Kokuka Courageous milik Jepang, yang sarat dengan metanol. Api di atas kapal segera padam. Pada hari Jumat, kapal itu menuju pelabuhan Uhor Khor Fakkan.

Di Tokyo, pemilik Kokuka Courageous mengatakan para pelautnya melihat “benda-benda terbang” sebelum serangan, menunjukkan bahwa itu tidak rusak oleh ranjau. Presiden perusahaan, Yutaka Katada, tidak memberikan bukti untuk klaimnya yang bertentangan dengan informasi intelijen militer AS. (Banyu)

Sekretaris Negara AS Mike Pompeo berfoto bersama Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt di Dewan Eropa di Brussels, Belgia, 13 Mei 2019/Foto: Reuters

Related Posts

1 of 3,055
  • slot raffi ahmad
  • slot gacor 4d
  • sbobet88
  • robopragma
  • slot gacor malam ini
  • slot thailand