Politik

Ingatkan Generasi Muda; Waketum MUI Prihatin Dengan Demokrasi di Indonesia

NUSANTARANEWS.CO – Wakil Ketua Umum (Waketum) MUI, Zainut Tauhid Sa’adi mengungkapkan keprihatinannya pada keadaan demokrasi yang ada di Indonesia. Dirinya menilai bahwa fenomena demokrasi transaksional dewasa ini tampak kian hari semakin parah.

“Demokrasi yang berkembang di Indonesai adalah demokrasi yang transaksional. Artinya, yang bisa menjadi pemimpin adalah yang memiliki modal,” ungkap Zainut Tauhid Sa’adi saat dijumpai wartawan Nusantaranews.co di Aula MUI lantai 4, Jl. Proklamasi No. 51 Jakarta Pusat, Kamis (27/10/2016).

Zainut Tauhid mengingatkan sekaligus mengajak kepada para generasi muda untuk lebih aktif dalam melawan demokrasi transaksional apapun bentuknya. Ia menganggap bahwa kesadaran itu, tampaknya perlu ditumbuhkan kembali pada generasi muda sekarang.

“Kalau dulu, yang diperjuangkan adalah ideologi saat partai masih ada tiga. Ada sebuah nilai yang diperjuangkan,” ujarnya.

Dirinya juga menambahkan setelah reformasi, tidak ada ideologi yang diperjuangkan.  Sebaliknya nalar politik transaksional yang lebih dikedepankan. Sehingga politik terkesan sangat rendah dan tak bermartabat.

Baca Juga:  Bawaslu Nunukan Gelar Apel Siaga Pengawasan Masa Tenang Pilkada 2024

“Memilih pemimpin bukan hanya masalah tiga detik di dalam bilik, tetapi lima tahun ke depan. Maka dari itu, dalam memilih pemimpin harus mempertimbangkan dengan rasional dan penuh hati-hati,” tegasnya pada audiens yang mengahadiri seminar nasional bertajuk “Konsolidasi Demokrasi Indonesia Yang Berkeadaban Dalam Perspektif Pemuda Islam”.

Pada kesempatan itu pula, Zainut Tauhid menganggap bahwa fungsi partai itu hanya dijadikan sebagai taksi. “Siapaun yang punya duit, dia bisa ikut,” tukasnya di acara yang diadakan oleh Majelis Pemuda Islam Indonesia (MPII). (Adhon/Red-03)

Related Posts

1 of 8