NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ngakan Timur Antara menyatakan, Kemenperin pacu industri pulp dan kertas untuk menggunakan teknologi terkini agar dapat menghasilkan inovasi.
Ngakan menjelaskan bahwa, sampai saat ini, sudah ada 84 perusahaan pulp dan kertas di Indonesia. Dan, Indonesia berada di peringkat ke-9 untuk produsen pulp terbesar di dunia serta posisi ke-6 untuk produsen kertas terbesar di dunia.
Baca Juga:
- Industri Pulp dan Kertas Indonesia Bisa Menduduki Peringkat ke-5 Dunia
- Terapan Industri Hijau dan Efisiensi Sumber Daya
- Industri Kertas Diklaim Sumbang Pendapatan Negara Rp 49,21 Triliun
- Kemenperin Dorong Industri Kertas Lokal Terapkan Teknologi Hijau
“Berdasarkan kebijakan industri nasional, industri pulp dan kertas merupakan salah satu sektoryang mendapat prioritas dalam pengembangannya,” kata Ngakan, seperti dikutip NUSANTARANEWS.CO dari keterangan resminya, Selasa (12/11/2018).
“Hal ini karena Indonesia punya potensi terutama terkait bahan baku, di mana produktivitas tanaman kita jauh lebih tinggi dibandingkan negara-negara pesaing yang beriklim subtropis,” imbuhnya.
Industri pulp dan kertas, ungkap Ngakan, memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional. Berdasarkan kinerja ekspornya, industri kertas berhasil menduduki peringkat pertama dan industri pulp peringkat ketiga untuk ekspor produk kehutanan selama tahun 2011-2017.
Pada 2017, lanjutnya, kedua industri ini menyumbang ke devisa negara sebesar USD5,8 miliar, yang berasal dari kegiatan ekspor pulp sebesar USD2,2 miliar ke beberapa negara tujuan utama yaitu China, Korea, India, Bangladesh dan Jepang serta ekspor kertas sebesar USD3,6 miliar ke negara Jepang, Amerika Serikat, Malaysia, Vietnam dan Cina.
“Industri pulp dan kertas juga menyerap sebanyak 260 ribu tenaga kerja langsung dan 1,1 juta tenaga kerja tidak langsung,” kata Ngakan.
Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana