EkonomiKesehatan

Industri Obat Tradisional yang Berproduksi Secara Modern

Penjual Jamu Gendong/Foto Ilustrasi
Penjual Jamu Gendong/Foto Ilustrasi

NUSANTARANEWS.CO, Semarang – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto memberikan apresiasi kepada PT. Sido Muncul atas komitmen jangka panjangnya untuk terus berinvestasi dan mengembangkan industri obat tradisional di Indonesia.

“Pembangunan pabrik baru ini tentunya berkontribusi terhadap ekonomi nasional, karena investasinya mencapai Rp900 miliar dan telah menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 4.000 orang,” ungkapnya saat peresmian Pabrik Baru Tolak Angin Cair PT. Sido Muncul di Semarang, Kamis (25/10/2018).

Menperin menyampaikan, guna memacu pertumbuhan industri manufaktur dan agar lebih berdaya saing global, pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif fiskal yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku industri di Tanah Air. Fasilitas perpajakan itu antara lain tax holiday dan tax allowance.

“Dalam waktu dekat, akan dikeluarkan insentif super tax deduction untuk perusahaan yang melakukankegiatan vokasi dalam rangka meningkatkan kompetensi SDM dan untuk industri yang melaksanakankegiatan RD&D (research, development, and design),” papar Airlangga.

Bahkan, Kemenperin telah meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match dengan industri di beberapa wilayah di Indonesia. Tujuannya untuk menciptakan tenaga kerja terampil yang sesuai kebutuhan dunia industri saat ini, termasuk kesiapan memasuki era revolusi industri 4.0.

Baca Juga:  Bupati Sumenep Dorong Pertumbuhan Ekonomi Melalui Pemberdayaan UMKM dan Wisata

“Kami telah menggandeng sebanyak 609 industri dan 1.753 SMK yang terlibat. Program ini akan terus digulirkan, dan kami mengapresiasi Sido Muncul yang juga ikut terlibat dalam program vokasi tersebut,” jelasnya.

Selain telah mampu meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri, Kemenperin juga menggenjot industri obat tradisonal terus memacu nilai ekspornya.
“Obat tradisional dan herbal adalah salah satu yang diminati di pasar Asean dengan jumlah 650 juta jiwa. Saya yakin, 650 juta orang itu kalau traveling lebih dari 30 kilometer, rata-rata pada pegel linu. Cocok dengan obatnya Sido Muncul,” ucap Airlangga.

Pabrik baru yang didirikan di atas lahan seluas 17.000 m2 dengan luas bangunan 28.000 m2 tersebut, merupakan pengembangan dari pabrik sebelumnya yang dibangun pada tahun 2007 lalu. Pabrik baru ini dapat menghasilkan 200 juta sachet per bulan dengan proses produksi full automatic.

Berdasarkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri didorong untuk mengadopsi teknologi terkini agar menghasilkan inovasi. Selain itu, diyakini mampu meningkatkan produktivitas hingga dua kali lipat. Hal ini guna mendukung visi Indonesia menjadi negara dalam jajaran 10 besar ekonomi terkuat di dunia pada tahun 2030.

Baca Juga:  DPRD Nunukan Akan Perjuangkan 334 Pokir Dalam SIPD 2025

Pewarta: Roby Nirarta
Editor: M. Yahya Suprabana

Related Posts

1 of 3,167