Berita UtamaLintas NusaPolitikTerbaru

Sepi Peminat, Cuma 6 Calon Independen daftar Pilkada di Jawa Timur

Sepi Peminat, Cuma 6 Calon Independen daftar Pilkada di Jawa Timur

NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Ditengah sepi peminat untuk jalur independen di semua pilkada di Jawa Timur, tercatat ada 6 daerah di Jawa Timur yang menggelar pilkada akan diikuti calon independen. Ke enam daerah itu antara lain Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Jember, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Malang (ada dua orang).

Menurut komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur Choirul Umam mengatakan sebenarnya ada delapan daerah yang menyerahkan calon independen yang mendaftar di KPU setempat, namun tiga diantaranya dikembalikan karena tidak memenuhi syarat. ” Tiga dikembalikan itu diantaranya dari kota Surabaya, Kabupaten Bondowoso dan kota Kediri, ” terangnya.

Umam mengatakan KPUD setempat sekarang ini sedang melakukan melakukan verifikasi administrasi yang dilakukan KPU sampai tanggal 9 Mei. Sedangkan untuk pilgub Jawa Timur, menurut dia, sampai penutupan pendaftaran, tidak ada calonpun yang mendaftar dari jalur independent untuk pilgub Jawa Timur.

“Dari rentan waktu yang disediakan sampai penutupan, tidak ada satupun yang mendaftar dari calon independen. kami sudah buka sampai pukul 23.59 WIB tapi tak ada sama sekali yang daftar,” jelasnya.

Baca Juga:  Achmad Fauzi Dorong E-Sport Sumenep ke Pentas Juara, Siap Fasilitasi Komunikasi dan Pembinaan

KPU Jawa Timur, sambung dia, tidak akan membuka perpanjangan pendaftaram bagi calon independen yang akan ikut di Pilgub Jawa Timur. “Nanti hanya diikuti oleh bakal calon gubernur dari parpol saja. Sedangkan dari calon independen tak ada,” tandasnya.

Terpisah,Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam mengatakan sepinya calon independe yang mendaftar di pilkada serentak mulai pilgub hingga pilbup maupun pilwali di Jawa Timur dikarenakan sulitnya persyaratan yang harus dipenuhi.

Menurut Surokim sekarang ini calon independen jadi utopia, hanya sekadar menjadi hiasan dikertas kebijakan yang sulit direalisasikan.

“Kian sulit mendorong capaslon (calon pasangan calon) mendaftar independen karena sulitnya persyaratan yang harus dipenuhi. Ditambah lagi Calon alternatiF sekarang ini tidak ada yang istimewa dan tak ada yang percaya diri maju pilkada,“ katanya. (setya)

Related Posts

1 of 64