NUSANTARANEWS.CO – Kabar perombakan kabinet kerja Presiden Joko Widodo belakangan terus mencuat di berbagai media. Akademisi, pengamat politik, kaum intelektual, aktivis, mungkin juga masyarakat sipil ikut meramaikan desas-desus terkait Reshuffle. Tidak menutup kemungkinan kegetiran pun dialami oleh beberapa menteri yang dikabarkan bakal jadi target Jokowi untuk direshuffle.
Namun demikian, isue yang mencuat sejak sebelum lebaran, sampai hari ini belum ada tanda-tanda aktualisasinya. Sehingga hal ini membuat politikus Hanura Sarifuddin Sudding meminta agar Presiden Joko Widodo segera memutuskan perombakan kabinet. Hal ini diperlukan agar para menteri tidak diliputi kegalauan dalam bekerja.
“Dia mau bekerja ada kecemasan, kegalauan. Jokowi harus ambil sikap. Kalau reshuffle ya dilakukan. Kalau tidak ya sampaikan supaya tidak timbulkan polemik,” ujarnya, di Jakarta, Senin (25/7).
(Baca juga: Dukung Reshuffle, PKB Singgung Kegagalan Mentan)
Sudding sendiri rela kadernya di kabinet dievaluasi. Menurutnya, evaluasi juga sangat penting agar para pembantu presiden betul-betul dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mensejahterakan masyarakat. “Bagi kami mau ditambah monggo, mau dihilangkan monggo,” tegas politikus Hanura ini.
Sudding sendiri tak merasa keberatan apabila ada orang baru di kabinet sebagai konsekuensi pemberian dukungan kepada pemerintah. Namun, ia memberi catatan supaya orang-orang yang bergabung di kabinet adalah benar-benar mumpuni.
“Jangan hanya sekedar katakanlah karena bargaining politik atau ingin memperkuat posisi pemerintahan di parlemen,” sindirnya. (Achmad)