Rubrika

Jokowi: Terima Kasih Kepada Seluruh Jajaran BPN

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jajaran Kementerian Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ART/BPN) menggelar pertemuan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (6/2). (Foto: Muh Nurcholis/NUSANTARANEWS.CO)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jajaran Kementerian Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ART/BPN) menggelar pertemuan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (6/2). (Foto: Muh Nurcholis/NUSANTARANEWS.CO)

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran ART-BPN atas kerja kerasnya dalam menjalankan tugas dan fungsinya untuk rakyat Indonesia.

Jokowi mengapresiasi kinerja seluruh jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) tersebut dan menuturkan bahwa kerja keras mereka telah membuahkan hasil melampaui target penyerahan sertifikat untuk rakyat dari presiden.

Baca juga: Bagi-bagi Sertifikat Tanah Hanya Political Will, Bukan Inti Program Reforma Agraria

Baca juga: Soal Target Sertifikat Tanah di Ponorogo, Jokowi: Yang Janji Pak Menteri, Bukan Saya

Hal tersebut diungkapkan Presiden saat meresmikan Pembukaan Rapat Kerja Nasional Kementerian Agraria dan Tata Ruang/ Badan Pertanahan Nasional Tahun 2019 di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (6/2).

“Sekali lagi saya mengucapkan terima kasih kepada seluruh jajaran Kementerian Agraria dan Tata Ruang serta jajaran Badan Pertanahan Nasional dari pusat sampai ke daerah karena target-target yang kita berikan selalu terlampaui. Yang dulu-dulu 500 ribu (sertifikat), kemudian 5 juta lebih. Loncatannya itu 10 kali lipat, jangan keliru. Sebuah loncatan yang sangat tinggi sekali. Kemudian meloncat lagi menjadi 7 juta, menjadi 9 juta,” ucap presiden.

Baca Juga:  Pemkab Pamekasan Gelar Gebyar Bazar Ramadhan Sebagai Penggerak Ekonomi Masyarakat

Target-target diberikan Presiden kepada seluruh kementerian agar persoalan yang ada menjadi terukur. Di Kementerian ATR/BPN, persoalannya adalah sertifikat tanah yang sudah bertahun-tahun tidak bisa diselesaikan, padahal rakyat membutuhkan sertifikat sebagai pengakuan hak atas tanah yang mereka miliki.

Baca juga: Biaya Haji Indonesia Terendah Se-ASEAN Diklaim Sebagai Prestasi Jokowi

“Harusnya memang rakyat itu ngurusnya gampang, bisa ngurus sendiri, tidak pakai perantara, tidak pakai calo, kalau ada biaya, biayanya juga jelas, dan juga yang kita harapkan selesainya juga cepat, tidak harus menunggu berbulan-bulan atau bertahun. Saya kira enggak musim lah sekarang seperti ini,” terangnya.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jajaran Kementerian Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ART/BPN) menggelar pertemuan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (6/2). (Foto: Muh Nurcholis/NUSANTARANEWS.CO)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jajaran Kementerian Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ART/BPN) menggelar pertemuan di Istana Negara, Jakarta, pada Rabu (6/2). (Foto: Muh Nurcholis/NUSANTARANEWS.CO)

Baca juga: Banyak Lahirkan Intelektual Muda, HMI Diapresiasi Presiden Jokowi

Presiden menambahkan, pada akhir 2014 lalu Menteri ATR/Kepala BPN menyampaikan kepadanya bahwa ada 126 juta bidang tanah di seluruh Tanah Air yang belum bersertifikat. Dari jumlah tersebut, baru 46 juta bidang tanah yang diselesaikan.

“Ya inilah tugas kita untuk menyelesaikan, harus kita kejar, harus kita rampungkan, dan apabila ada hambatan ya kita carikan solusinya,” lanjutnya.

Baca Juga:  Konsorsium PPWI-First Union Berikan Piagam Penghargaan kepada Menteri Dalam Negeri Libya

Melihat kinerja dan kerja keras Kementerian ATR/BPN ini, Presiden pun optimistis pada tahun 2025 semua sertifikat bisa diselesaikan di seluruh Tanah Air. Jika seluruh bidang tanah di Indonesia sudah bersertifikat, maka menurut Presiden sengketa lahan tidak akan ada lagi.

Baca juga: Gelar ‘Cak Jancuk’ untuk Jokowi Dinilai Tidak Tepat

“Konflik pertanahan enggak akan ada lagi. Dan kita bisa melakukan lompatan-lompatan kemajuan, karena rakyat bisa menggunakan sertifikat aset mereka untuk menjadikan agunan, menjadikan jaminan, sehingga menggerakkan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya.

Turut mendampingi Presiden dalam acara ini, yaitu Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional Sofyan Djalil, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung.

Pewarta: Muh Nurcholis
Editor: Banyu Asqalani

Related Posts

1 of 3,125