PeristiwaRubrika

Heboh Pemasangan Spanduk Biru Yang Menanduk Pemda Aceh

Heboh pemasangan spanduk biru
Heboh pemasangan spanduk biru di Provinsi Aceh/Foto: Dok. Nusantaranews.co

NUSANTARANEWS.CO – Heboh pemasangan spanduk biru. Kemarin masyarakat Aceh dihebohkan dengan maraknya pemasangan spanduk berwarna biru yang dipasang di sekitaran Banda Aceh. Kehebohan juga melanda media sosial dengan viralnya gambar-gambar spanduk tersebut. Tulisan spanduk biru tersebut antaran lain: “Selamat Datang di Provinsi Termiskin Se Sumatera”. Ada juga yang bertuliskan,”Selamat dan Sukses atas Prestasi Sebagai Provinsi Termiskin”.

Spanduk-spanduk bernada satir ini terpasang di banyak tempat, di tepi jalan dan di persimpangan. Bahkan, kabarnya sempat terpampang di pusat kota, di kawasan Simpang Lima, Banda Aceh.

Dalam laman facebook Rustam Effendi, seorang Dosen Ekonomi dan Bisnis Unsyiah berkomentar, “Peristiwa ini tak biasa dan tak lazim. Spanduk ucapan “Selamat Datang” biasa dipajang untuk menyambut para tamu yang datang ke sebuah daerah, dan isinya bernada kegembiraan, penghargaan, atau rasa sukacita atas kedatangannya. Seseorang yang dimuliakan oleh pihak tuan rumah. Bagi orang Aceh, ini yang diartikan, sebagai adat “Peumulia Pamee, atau Memuliakan Tamu”.

“Mengucapkan “Selamat Datang”, atau “Selamat dan Sukses atas Prestasi Termiskin”, itu bukanlah berarti refleksi dari sebuah kegembiraan atau rasa sukacita. Raihan predikat termiskin di Sumatera, seperti Aceh kita, yang konon memiliki anggaran (dana) pembangunan yang tergolong lumayan besar tentu bukanlah capaian atau prestasi yang membanggakan. Sebaliknya, sangat memprihatinkannya.”

Baca Juga:  DPRD Nunukan Gelar Rapat Paripurna Peringatan HUT Kabupaten Nunukan Ke-25

“Pemerintah Aceh sudah melakukan Upaya untuk menurunkan angka kemiskinan, dan telah mengalami kemajuan dengan menurunnya angka kemiskinan. Setidaknya, orang miskin telah berkurang jumlahnya.”

“Namun, kita jangan lupa, daerah-daerah lain pun bergerak ke arah penurunan yang sama. Mereka juga berhasil menurunkan angka kemiskinan. Misalnya, Bengkulu dan Lampung. Bedanya, dibanding dengan dua provinsi ini, Aceh punya anggaran pembangunan yang lumayan lebih besar karena ada Dana Otsus. Anggaran pembangunan yang dimiliki Bengkulu dan Lampung, jumlahnya tak sebanyak Aceh,” tulis pakar ekonomi dan bisnis Aceh ini.

Lebih lanjut, Rustam juga menurutkan bahwa spanduk-spanduk bernuansa biru itu memang terkesan “nyeleneh”. Pesan satirnya sangat mengusik dan menanduk ulu hati pihak penguasa negeri ini. Di satu sisi kita mungkin tersenyum membacanya. Tapi, di lain sisi ada kekhawatiran pula atas nasib sebagian warga kita yang hidupnya masih belum beruntung hingga saat ini. Anggaran pembangunan daerah yang triliunan rupiah ternyata belum sepenuhnya membuat hidup orang-orang miskin cerah, setidaknya hingga awal Tahun 2020 ini.

Baca Juga:  Politik Identitas dan Regenerasi pada Pilkada Serentak 2024

Lalu, bagaimanakah reaksi pemerintahan Aceh merespon spanduk biru bertanduk ini? Menurut Rustam, Plt Gubernur, Pak Nova Iriansyah Nurdin, dan segenap perangkatnya (SKPA), juga pihak DPR Aceh, tak perlu merah telinga, apalagi sampai panik hingga mata berkunang penuh manik-manik dalam Bahasa Aceh “Bek Panik”

Sikapi saja “spanduk bertanduk” ini dengan terus bekerja keras. Lakukan penguatan strategi dan kebijakan yang lebih taktis dan konkrit, khususnya dalam memerang “kemiskinan” ini sebgai musuh yang nyata. Ambil setiap masukan atau saran dari semua elemen masyarakat sebagai pengaya strategi dan kebijakan, hingga menambah kualitas program pembangunan Aceh.

Jangan lupa, perkuat sinergitas antar-perangkat kerja di SKPA-SKPA, termasuk dengan seluruh Bupati dan Walikota, selaku atasan para Kepala SKPK. Kini juga saatnya pemerintah daerah (Provinsi dan Kabupaten – Kota) memotivasi pemerintah gampong/kampung untuk ikut terlibat menyelesaikan persoalan kritis ini. Betapa pun, orang-orang miskin berdiam dan tinggal di kampung-kampung, bukan di dalam gedung.

Baca Juga:  Pemkab Nunukan Gelar Pelatihan Desa/Kelurahan Ramah Perempuan dan Peduli Anak

Sesama elit, bangun dan perteguh kembali komitmen. Tunjukkan, bahwa kita bekerja untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat, mereka yang masih kurang beruntung.

Menutup tulisannya, Bang Rustam, panggilan akrab beliau mengharapkan Pemerintah Aceh dan jajaran jangan emosi, jangan marah, dan sekali lagi, jangan panik. Selamat bekerja.

Pantauan Nusantaranews.co, keberadaan beberapa spanduk tersebut memang membuat heboh masyarakat dan langsung viral di media sosial. Banyak masyarakat dan influence sosmed mengabadikan gambar-gambar spanduk di beberapa titik di Kota Banda Aceh dan lalu membagikannya di media sosial miliknya. Sehingga peristiwa ini menjadi perbincangan hangat semua kalangan di meja keude kupi di seluruh Aceh. “Bisik –bisik” di sudut-sudut meja mengaitakan pemasangan spanduk-spanduk bertanduk tersebut dengan semakin dekatnya kompetisi menjelang Pilkada serentak pemilihan Gubernur Aceh di Tahun 2020 ini. (M2).

Related Posts

1 of 3,050