NUSANTARANEWS.CO, Surabaya – Musibah jatuhnya pesawat Lion Air PQ LQP dengan nomor penerbangan JT 610 meninggalkan duka yang mendalam bagi bangsa Indonesia, khususnya keluarga korban. Namun pengasuh Majelis Ta’lim Al Munawwarah, Gus Anom bin Syeikh Arifin bin Ali bin Hasan berharap keluarga mengikhlaskan musibah tersebut. Sebab para korban Lion Air JT 610 itu mati dalam keadaan syahid.
Gus Anom melanjutkan, para penumpang Lion Air itu mati dalam musibah, karena itu hukumnya mati dalam keadaan syahid. Apalagi mereka umumnya berangkat untuk bekerja dan menjalankan tugas negara. Karena itu yang terbaik bagi keluarga adalah mengikhlaskan keluarganya yang menjadi korban.
“Subhanallah… mereka yang mati karena musibah itu mati dalam keadaan syahid dan insyaallah, masuk surga. Karena itu, keluarga harus mengikhlaskan,” ujar Gus Anom, usai pengajian bulanan Majelis Ta’lim Al Munawwarah, Minggu (4/11).
Putera tertua Syeikh Arifin ini, meskipun nantinya tidak semua korban bisa dikenali atau diidentifikasi karena jasadnya hilang atau rusak oleh air laut. Gus Anom berharap pihak keluarga tak perlu risau. Karena sejatinya para korban itu sudah kembali ke pangkuan Illahi dalam keadaan suci.
Menurut Gus Anom, air laut telah mensucikan jasad para korban jatuhnya pesawat Lion Air JT 610. Sehingga tak perlu lagi memandikan jenazah, mereka sudah dalam keadaan suci. Terpenting saat ini adalah mendoakan para korban agar arwahnya tenang.
“Pinsipnya jasad para korban sudah disucikan oleh air laut. Sehingga kalau ada jasad yang tidak ketemu, berarti kuburnya di sekitar perairan Karawang itu,” tutur dai berparas tampan itu.
Gus Anom melanjutkan, pihaknya turut berempati terhadap musibah kecelakaan udara Lion Air JT 610. Karena itu, pihaknya sengaja menggelar doa dan tahlil dalam pengajian bulanan Majelis Ta’lim Al munawwarah yang digelar setiap Sabtu pekan pertama di Jl. Bratang Gede 3G No. 19 Surabaya.
Terlebih, sejumlah korban juga berasal dari Surabaya dan beberapa daerah di Jawa Timur. Karena itu, sudah selayaknya ia yang lahir dan besar di Surabaya turut mendoakan para korban yang berasal dari Surabaya.
“Alhamdulillah, dalam kesempatan ini dua artis ibukota, Said Bajuri dan Ricky Perdana mau meluangkan waktu dari Jakarta ke Surabaya untuk bergabung dalam majelis dan doa bersama ini. Meskipun mereka juga mengaku takut naik pesawat pasca musibah Lion Air JT 610. Namun saya ingatkan ajal bisa datang kapan saja, tidak mesti karena kecelakaan udara. Akhirnya mereka mau hadir di sini,” pungkas Gus Anom.
Pewarta: Setya N
Editor: Gendon Wibisono