Berita UtamaPolitikTerbaru

Guru Besar UIN: Al Quran dan Pancasila Tidak Bisa Dipertentangkan

Guru Besar UIN: Al Quran dan Pancasila tidak bisa dipertentangkan.
Guru Besar UIN: Al Quran dan Pancasila tidak bisa dipertentangkan. Azyumardi Azra, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah mengatakan bahwa Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melecehkan agama/Foto: Youtube

NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Azyumardi Azra, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah mengatakan bahwa Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) dalam rangka alih status pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) melecehkan agama.

Dikatakan oleh Azyumardi bahwa Al Quran dan Pancasila tidak bisa dipertentangkan. Sebab, keduanya mempunyai posisi yang berbeda. Dengan demikian, kata dia, Al Quran dan Pancasila tidak bisa dihadapkan menjadi suatu pilihan.

“Karena posisinya beda. Keduanya bisa diterima,” ujarnya.

Lebih jauh Azyumardi menekankan bahwa orang yang membuat pertanyaan seperti itu justru akan melukai nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat – karena mempertentangkan kedua hal itu bertentangan dengan sila kedua dalam Pancasila: “Kemanusiaan yang adil dan beradab”.

Baca Juga:  Asisten Administrasi Umum Nunukan Buka Musrenbang Kewilayahan Dalam Rangka Penyusunan RKPD Tahun 2025

“Di sini kita melihat apa yang dilakukan oleh pimpinan KPK itu sama sekali tidak adil dan beradab,” tegas Azyumardi merujuk pada pertanyaan-pertanyaan tes wawasan kebangsaan.

Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah juga mengaku telah menyampaikan kepada BKN, namun sejauh ini belum ada respon.

“Saya dialog dengan wakil kepala BKN. Saya bilang, itu soal-soal yang anda ajukan itu beda dengan CPNS.”

“Nah besoknya di-take down yang ada di internet karena orang bisa lihat bahwa TWK yang ada di KPK itu untuk menyingkirkan orang-orang tertentu,” ungkapnya. (Red)

Related Posts

1 of 3,049