Budaya / SeniPuisi

Gugur Bunga untuk Rohingya

Puisi HM. Nasruddin Anshoriy Ch
GUGUR BUNGA UNTUK ROHINGYA

Rakhine di senjakala
Adzan maghrib melengking di langit
Bercampur jerit tangis dan lagu gugur bunga

Aku melihat ratusan mayat terapung di rawa-rawa
Jenazah etnis Rohingya yang menjadi korban keganasan genosida
Tak ada yang sempat mencatat namanya
Ribuan lalat merayakan kepergiannya tanpa sepatah kata

Apakah Myanmar kini kobaran api
Ataukah gemuruh kaum barbar yang dicekam lapar
Lagu gugur bunga hanya mampu meneteskan air mata

Hari ini kukirimkan bait puisi pada Aung San Suu Kyi
Agar kedamaian tak disalah arti menjadi amuk benci
Sebab kemerdekaan adalah hak segala bangsa
Dan etnis Rohingya sudah begitu lama dijarah kemanusiaannya

Kepada para peraih anugerah dan lancana perdamaian dimana pun berada
Arahkan mata batinmu ke Rakhine Utara sekarang juga
Jadikan tragedi kemanusiaan ini untuk selfie
Dan viralkan hingga menggedor meja para pemimpin dunia

Kepadamu kutitipkan cinta
Dan surat rindu para yatim-piatu
Perihal hak asasi manusia yang telah dinista

Baca Juga:  Ketum APTIKNAS Apresiasi Rekor MURI Menteri Kebudayaan RI Pertama

Terimalah talbiyah gugur bunga ini
Rawatlah dengan kasih-sayang setulus-tulusnya

Embun Rohingya, 2017

Baca puisi-puisi HM. Nasruddin Anshoriy Ch di rubrik Puisi (Indonesia Mutakhir).

*HM. Nasruddin Anshoriy Ch atau biasa dipanggil Gus Nas mulai menulis puisi sejak masih SMP pada tahun 1979. Tahun 1983, puisinya yang mengritik Orde Baru sempat membuat heboh Indonesia dan melibatkan Emha Ainun Nadjib, HB. Jassin, Mochtar Lubis, WS. Rendra dan Sapardi Djoko Damono menulis komentarnya di berbagai koran nasional. Tahun 1984 mendirikan Lingkaran Sastra Pesantren dan Teater Sakral di Pesantren Tebuireng, Jombang. Pada tahun itu pula tulisannya berupa puisi, esai dan kolom mulai menghiasi halaman berbagai koran dan majalah nasional, seperti Horison, Prisma, Kompas, Sinar Harapan dll. (Selengkapnya)

__________________________________

Bagi rekan-rekan penulis yang ingin berkontribusi (berdonasi*) karya baik berupa puisi, cerpen, esai, resensi buku/film, maupun catatan kebudayaan serta profil komunitas dapat dikirim langsung ke email: [email protected] atau [email protected].

Related Posts

1 of 116