NUSANTARANEWS.CO, Jakarta – Grand Mufti Mesir Shawqi Ibrahim Allam menilai arus informasi global menjadi tantangan bagi umat untuk bisa menampilkan wajah Islam yang damai dengan metodologi penetapan hukum (istimbath) yang ilmiah dan dapat dipertanggungjawabkan.
“Masyarakat harus diedukasi untuk memahami rujukan ajaran Islam yang otoritatif, sehingga bisa memilih dan selektif terhadap informasi yang berkembang, juga mampu menyaring ajaran Islam yang menyimpang,” cetus Shawqi saat saling sepakat untuk mengadakan kerjasama dalam pendidikan di bidang dakwah bersama Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin seperti dilansir laman Kemenag, Jumat (19/1/2918).
Shawqi mengatakan, publik harus tahu dan melihat ajaran Islam, tidak sebatas pada simbolnya saja, seperti peci, jubah dan aksesoris lainnya. Lebih dari itu, Islam haruslah dilihat dari apa yang terefleksi dari isi kepala dan hati umatnya.
“Islam bukan dinilai atas apa-apa yang dikenakan pada kepala (fisik) kita, tapi tercermin dari isi di kepala dan hati kita. Tentunya kita ingin seorang Muslim yang memiliki hati yang bersih, dan inilah gambaran atau wajah Islam yang harus ditampilkan dengan wujud akhlak dan perilaku yang baik,” jelasnya.
“Jadi tampilkanlah wajah Islam yang dirindukan, yang ramah dan membawa kedamaian dan kesejukan,” sambungnya.
Shawqi mengatakan, jika ada orang yang memahami keliru tentang Islam, lalu menampilkan wajah yang penuh kekerasan dan kebencian, maka menjadi tugas bersama untuk meluruskannya.
Pewarta/Editor: Achmad S